REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian ESDM berkomitmen memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk kepentingan masyarakat melalui belanja publik fisik maupun non fisik. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo agar setiap penggunaan APBN dilakukan secara efektif, efisien, dan proporsional.
Beberapa program masyarakat yang terus dilanjutkan di tahun 2021, seperti jaringan gas di 21 kabupaten dan kota dengan anggaran Rp9 77,06 miliar, FS KPBU Jargas di 13 kab/kota (Rp 8 miliar), 28.000 paket konverter kit untuk nelayan di 19 provinsi (Rp 266,45 miliar), dan 28.000 paket konkit petani di 14 provinsi (Rp 222,60 miliar).
"Kita harapkan mulai 1 Oktober hingga awal Desember, proses pendiversifikasian untuk konkit nelayan dan petani sudah dilakukan. Berdasarkan tahun lalu, proses pendistribusian berlangsung sama selama dua bulan," jelas Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial dalam Rapat Dengar Pendapat Kementerian ESDM dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Kamis (3/6).
Selain itu, Kementerian ESDM juga tengah melakukan 2 titik eksplorasi panas bumi (Rp 281 miliar), pemasangan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) sebanyak 22 ribu paket (Rp 329,5 miliar), 1.430 paket PJU-TS (Rp 21,7 miliar) khusus di wilayah Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan BNPT, 29 lokasi PLTS Pos Jaga TNI (Rp 28,4 miliar) dan Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL) sebanyak 20.711 paket (Rp 104,7 miliar). "Khusus APDAL akan ada pengalihan anggaran karena sulit dikerjakan," jelas Ego.
Pemanfaatan sisa anggaran untuk APDAL akan digunakan untuk melakukan pemasangan 18.826 unit Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), 2 unit kegiatan infrastruktur bioenergi untuk pengamanan PLTBg Merangin Jambi dan Restrat-up PLTBg Paser di Kalimantan Timur serta 3 kegiatan penyusunan Feasibility Study (FS) - Detail Engineering Design (DED) pada kegiatan Refuse-Derived Fuel (RDF).
Program-program tersebut tengah dijalankan dengan baik. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan anggaran tahun 2021 hingga 31 Mei 2021 melebihi target atau surplus sebesar 2,71 persen. Adapun total penyerapan anggaran mencapai Rp 1,3 triliun atau 22,04 persen dari pagu anggaran Rp 5,9 triliun APBN-Perubahan.
"Angka ini lebih tinggi 2,71 persen dari target yang telah kami susun yakni 19,33 persen pada bulan Mei tahun 2021," kata Ego.
Ego memastikan Kementerian ESDM masih di jalur yang tepat dalam merealisasikan anggaran. Ia menargetkan pada akhir tahun 2021, realiasinya setidaknya mencapai 96 persen."Ini masih on the track," tegasnya.
Dari total pagu anggaran, Kementerian ESDM telah melakukan pengadaan barang dan jasa sebanyak 183 paket dengan dengan total pagu anggaran sebesar Rp 2.537 miliar. Dengan progres diantaranya, sudah tender 98 persen dari 158 paket atau sejumlah Rp 2.479,94 miliar.
"30 paket atau dengan pagu 749,24 miliar sedang on progress. Terdiri dari 18 paket (Rp 235,71 miliar) sedang dalam proses pelaksanaan tender dan 12 paket (Rp 513,53 miliar) dalam proses tanda tangan kontrak," jelas Ego.
Selain itu, terdapat juga 128 paket (Rp 1.730 miliar) sedang dalam proses pekerjaaan, 2 persen sedang dalam proses persiapan tender atau terdiri dari 25 paket sebesar Rp 57,80 miliar. "Ini terdiri dari yang belum tender 24 paket sebesar 56,16 miliar dan belum input di SiRUP 1 paket sebesar 1,64 miliar," Ego menguraikan.