REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan terbang ke Orlando pada Kamis (16/6), untuk bertemu korban selamat pembantaian di klub malam Ahad (12/6) lalu.
Obama berniat mengulangi perannya untuk menghibur korban selamat maupun keluarga korban seperti yang pernah dilakukannya pada insiden-insiden serupa di AS.
Gedung Putih mengatakan, kunjungan Obama ke Florida tak akan berfokus tentang pria pelaku penembakan. Obama menurut juru bicara Gedung Putih Josh Earnest akan menghibut pada korban penembakan massal yang selamat tersebut.
"Ini akan menjadi, saya rasa, perjalanan yang emosional. Presiden mengakui ia adalah simbol bagi seluruh negara, tapi secara pribadi juga terpengaruh dengan hal-hal semacam ini," kata Earnest yang mengatakan Obama juga akan menyampaikan belasungkawa atas nama bangsa.
Gedung Putih mengatakan, Obama rencananya akan mengabiskan sore di Orlando. Obama juga berencana bertemu keluarga korban, dokter, paramedis dan orang-orang yang pertama merespon kejadian.
Daftar panjang penembakan massal memang mewarnai tujuh setengah tahun pemerintahan Obama. Pada Desember lalu, Obama bertemu keluarga korban penembakan di San Bernardino. Ia juga telah mengunjungi korban penembakan di Texasm, Arizona, Colorado, Washington DC, dan South Carolina.
Obama mengatakan, masa paling sulitnya adalah saat pria bersenjata membunuh 20 anak-anak dan enam orang dewasa di sebuah sekolah dasar di Newtown, Connecticut pada Desember 2012.
Setelah insiden itu, Obama mengusulkan pemeriksaan latar belakang lebih jauh dalam penjualan senjata. Ia juga mendorong pelarangan lebih banyak pada kepemilikan jenis senjata serbu militer.
"Setiap kali saya berpikir tentang anak-anak itu, membuat saya marah," kata Obama pada Januari lalu, dengan air mata mengalir di pipi.
Obama mengatakan penembakan pada Ahad lalu, menjadi pengingat betapa mudahnya seseorang mendapatkan senjata di Amerika. Ini memungkinkan mereka menembak orang di sekolah, rumah ibadah, bioskop atau klub malam.
"Kita harus membuat aturan lebih sulit bagi orang-orang, yang ingin membunuh orang Amerika, mendapatkan senjata perang sehingga bisa membuat mereka membunuh puluhan orang tak bersalah," katanya pada Selasa (14/6).
Obama juga berencana berbicara terbuka menyatakan negara berdiri bersama komunitas LGBT Orlando. Wakil Presiden Joe Biden rencananya juga akan bergabung dengan Obama di Orlando.