REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey pada pertemuan dengan dewan pertimbangan presiden (Wantimpres) di Jakarta, Jumat, mengatakan pembangunan Indonesia seharusnya dimulai dari timur.
"Matahari terbit dari timur, kita jangan melawan kodrat alam," kata Gubernur seperti dikutip Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Sulut, Roy Saroinsong di Manado, Jumat (17/6).
Menurut Gubernur, Provinsi Sulut dalam mendukung poros maritim secara geografis berupaya meningkatkan daya saing ekonomi dan mendorong peran ekspor ke negara asia-pasifik dengan menjadikan Bitung sebagai pintu baru Indonesia di asia pasifik.
Alasannya, Kota Bitung ditunjang dengan faktor jarak dan lama tempuh yang lebih cepat dibandingkan dengan Jakarta, Surabaya melalui Singapura ke beberapa negara asia timur dan pasifik.
Walaupun begitu, kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP ) ini, ada persoalan terkait dengan Pelabuhan Bitung yang akan menjadi titik nol ekspor ke kawasan asia pasifik.
"International Hub Port Bitung (IHP) yang ditetapkan lewat Perpres Nomor 26 Tahun 2012 pada tataran implementasi, hingga saat ini belum didukung oleh percepatan sarana, prasarana serta kebijakan sektor-sektor terkait lainnya semisal peningkatan status kantor bea dan cukai maupun kantor imigrasi," katanya.
Dia berharap, perencanaan yang konperehensif serta dukungan kuat dari pemerintah pusat untuk pengembangan sarana dan prasarana Pelabuhan Bitung sebagai "hub international" perlu dipercepat.
Pertemuan yang digelar di sekretariat wantimpres tersebut juga dihadiri Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Prof Dr Rokhimin Dahuri, MSc, kepala badan keamanan laut RI, pejabat teras eselon I dan II, dirjen perhubungan laut Kementerian Perhubungan, serta pemangku kepentingan lainnya.