Senin 20 Jun 2016 09:32 WIB

Bengawan Solo di Bojonegoro Terkendali

Sungai Bengawan Solo
Sungai Bengawan Solo

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro menyatakan aliran  Bengawan Solo di daerah itu masih terkendali.  Tidak ada luapan banjir serta kerusakan disebabkan bertambahnya debit air secara mendadak akibat pengaruh hujan di daerah hulu Jawa Tengah.

"Kondisi Bengawan Solo di Bojonegoro tidak menimbulkan banjir juga kerusakan seperti tanah longsor, bahkan ketinggian airnya sekarang ini belum mencapai siaga I," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno di Bojonegoro, Senin.

Data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air pada papan duga di Bojonegoro mencapai 12,50 meter, Senin pukul 06.00 WIB.

Ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari kota dalam waktu bersamaan masih di bawah siaga banjir, yakni 26,30 meter.

"Ketinggian air Bengawan Solo di Jurug, Solo, yang sempat masuk siaga merah dan menimbulkan banjir berangsur-angsur surut, sejak sehari lalu," tutur dia.

Baca juga, BNPB: Banjir dan Longsor Jawa Tengah Tewaskan 24 Orang.

Ia memastikan, Bengawan Solo di daerah hilir Jawa Timur terkendali karena di daerahnya tidak terjadi hujan dengan intensitas tinggi bersamaan dengan naiknya air Bengawan Solo yang disebabkan memperoleh pasokan air dari hulu, Jawa Tengah.

Begitu pula, lanjut dia, Kali Kening di Tuban yang menimbulkan banjir bandang di sejumlah desa di Kecamatan Kenduruan, akibat hujan deras tidak mempengaruhi kondisi Bengawan Solo di daerahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement