REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Aktivis Suriah mengatakan, penjaga perbatasan Turki menembak sedikitnya delapan orang Suriah, Ahad (19/6). Sebanyak empat orang di antaranya adalah anak-anak. Mereka mencoba melintas ke Turki dari Suriah.
Kelompok monitor Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan delapan orang terbunuh dalam insiden Sabtu malam. Mereka di antaranya empat wanita, satu pria dan tiga anak-anak. Kejadian ini terjadi di sebuah perlintasan di perbatasan Kota Jisr al-Shugour bagian utara Suriah.
Lokasi ini dikendalikan oleh kelompok-kelompok pemberontak. Militer Turki bersikeras pasukan penjaga hanya menembak sebagai upaya memperingatkan dan penduduk Suriah itu sudah terpencar-pencar.
Turki mengatakan mereka telah dituduh dengan tidak adil. Turki juga dalam tekanan besar dari Uni Eropa untuk menghentikan warga Suriah yang mencoba melakukan perjalanan ke Eropa.
Baca juga, Militer Suriah Kalahkan ISIS di Kota Palmyra.
Menurut Observatorium, sejak awal 2016, total 60 warga sipil tertembak ketika mencoba melintasi perbatasan Suriah-Turki. Negara pimpinan Recep Tayyip Erdogan ini menjadi gerbang utama masuknya warga Suriah ke Eropa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika