REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui, pada hari ulang tahun (HUT) DKI tahun ini jumlah acara festival mengalami penurunan. Menurut dia, lebih baik mengutamakan substansi pembangunan di Ibu Kota saja.
Diketahui, Basuki alias Ahok akan meresmikan sejumlah aplikasi pelayanan daring (online) dan peletakan batu pertama di momen HUT DKI. Menurut dia, hal-hal itu lebih bermanfaat bagi warga Ibu Kota ketimbang membuat acara perayaan besar-besaran.
"Mau banyak gimana? Banyak kok, saya kira yang penting substansi saja. Ngapain bikin festival-festival gitu? Substansinya kita bisa groundbreaking LRT, memperkenalkan sistem aplikasi, itu yang penting," katanya, di Balai Kota, Selasa (21/6).
Alasan di balik pengurangan acara perayaan besar-besaran lantaran Ahok ingin menghemat anggaran. Ia mengatakan, lebih baik anggaran DKI digunakan untuk program pembangunan.
"Perayaan penting, tapi kalau uang kita enggak cukup kita utamakan apa? Kamu Mau jalan-jalan ke luar negeri liburan kalau kamu enggak punya rumah?" ujarnya.
Ia merasa anggaran Pemprov DKI terbilang sedikit hingga tak mampu menganggarkan acara festival. "Enggak juga. Kalau banyak kan kita enggak bisa bangun sekaligus, enggak bisa," ucapnya.
Pada momen HUT DKI ini, Ahok berharap pemprov dapat meneruskan program pembangunan rusun dan RPTRA. Selain itu, ia juga ingin agar masalah kemacetan bisa diurai dengan pengalihan kendaraan pribadi ke kendaraan umum massal.
"Target saya tiap tahun harus bangun 50 ribu susun. Terus bangun sebanyak mungkin RPTRA juga supaya orang Jakarta itu ada tempat komunitas berkumpul. Tentu saja transportasi harus dibangun berbasis rel. Kalau enggak nambah, ya enggak mungkin orang nambah mobil," harapnya.