REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara meluncurkan dua misil dari kawasan pantai timur negara itu, Rabu (22/6) pagi. Dua misil ini diyakni adalah Musudan, rudal dengan jarak menengah yang mampu menjangkau lebih dari 3.000 kilometer atau sekitar 1800 mil.
Peluncuran pertama rudal balistik ini pada pukul 05.38 waktu setempat dinyatakan gagal. Misil hanya dapat terbang sejauh 150 kilometer atau 90 mil sebelum akhirnya mendarat di laut.
Kemudian, tes peluncuran kedua dilakukan sekitar beberapa jam setelah yang pertama dilakukan, yaitu sekitar pukul 8.05. Musudan dapat terbang hingga sejauh 400 kilometer atau sekitar 250 mil.
Rudal ini juga mencapai ketinggian sekitar 1.000 kilometer (620 mil). Bisa dikatakan, ini adalah Korea Utara berhasil dalam uji coba yang dilakukan kedua kalinya ini.
Kesuksesan tes ini menandai langkah maju Korea Utara. Sebelumnya, dalam beberapa bulan terakhir, negara yang terisolasi itu telah melakukan pelucuran rudal balistik sebanyak empat kali.
Pada tahun ini, Korea Utara melakukan uji coba nuklir pada Januari. Negara itu mengklaim bahwa untuk pertama kalinya menggunakan bom hidrogen. Tidak lama berselang, satelit yang dilihat sebagai tes teknologi rudal jarak jauh diluncurkan.
Korea Utara juga telah mencoba meluncurkan Musudan sebanyak empat kali pada Aoril lalu. Namun, uji coba menembakkan rudal yang secara teori dapat menjangkau seluruh wilayah Jepang dan sebagian Amerika Serikat (AS), tepatnya di Guam itu gagal.
Baca juga, Jepang Melaporkan Peluncur Rudal Korut Mulai Bergerak.
Meski tes peluncuran kali ini dianggap lebih sukses dibandingkan dengan tes rudal sebelumnya, Musudan hanya mampu mencapai kurang dari setengah jangkauan maksimum. Bahkan tidak menjangkau sedikitpun wilayah utama kepulauan Jepang.
Peneliti dari Institut Middlebury di California, Jeffrey Lewis mengatakan biasanya rudal ditembakkan pada sudut tertentu guna memaksimalkan jangkauan. Sehingga, dalam uji coba yang kedua kalinya, ketinggian misil tersebut secara sengaja diatur agar tidak mengenai wilayah udara Jepang.
"Itu menunjukan bahwa rudal bekerja dengan sempurna, jika diatur dengan menggunakan sudut normal, maka rudal daoat diterbangkan dan menjangkau secara penuh," ujar Lewis dilansir Reuters, Rabu (22/6).