REPUBLIKA.CO.ID, TASHKENT -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan akan menganalisis konsekuensi keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).
"Kami akan secara seksama memantau, menganalisis dan berusaha memperkecil setiap dampak negatif dari keputusan ini terhadap ekonomi kami," kata Putin ketika menjawab pertanyaan wartawan setelah pertemuan tingkat tinggi Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Tashkent, Uzbekistan, Jumat (24/6).
"(Brexit) itu akhirnya akan memiliki konsekuensi bagi Inggris, bagi Eropa secara umum, dan bagi kami. Konsekuensi itu akan bersifat global dan semuanya tak terelakkan. Pasar dan mata uang telah terpukul sekarang, tak terelakkan akan berdampak dan sudah mempengaruhi pasar saham serta harga barang tradisional. Tapi saya yakin ini akan diperbaiki dalam waktu dekat," kata Putin.
Baca: Turki Pertimbangkan Keanggotaan Uni Eropa Setelah Brexit
Ia menegaskan pasar dunia akan pulih dalam jangka menengah. Rusia siap menyesuaikan hubungannya dengan mitra Eropa jika perlu. Putin meragukan Brexit akan memiliki dampak pada sanksi Eropa atas Rusia.
Saat kembali menyampaikan kesediaan Rusia mengadakan dialog dengan Eropa mengenai sanksi, Putin memperingatkan Brexit mencerminkan kekhawatiran rakyat mengenai memburuknya situasi keamanan secara tajam di Eropa akibat arus besar migrasi.
Sebagai tanggapan atas pernyataan Perdana Menteri Inggris Davis Cameron bahwa Rusia "mungkin gembira mengenai Brexit, Putin membantah pernyataan itu dan menyebutnya tanpa dasar.
"Tentu saja kami secara seksama mengikuti apa yang sedang berlangsung, tapi tidak mempengaruhi proses ini dan bahkan tidak berusaha untuk melakukan itu," kata Putin.