REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah puskesmas di wilayahnya. Sidak tersebut terkait dengan pemberitaan maraknya vaksin palsu yang sudah meresahkan masyarakat. Karena itu, kepala daerah dua periode ini khawatir vaksin palsu juga beredar luas di wilayahnya.
"Kami sudah sidak ke puskesmas, seperti puskesmas kota, tapi tak ditemukan vaksin palsu tersebut," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Sabtu (25/6).
Menurut Dedi, pihaknya akan terus mengawasi peredaran vaksin di wilayahnya. Apalagi, pengawasannya sangat mudah. Sebab, vaksin tersebut beredar melalui satu titik. Yakni, dinas kesehatan.
Jadi, kalau ada vaksin palsu, berarti ada oknum di dinas kesehatan yang bermain mata dengan produsen vaksin bermasalah tersebut. Akan tetapi, pihaknya menjamin bila wilayahnya terbebas dari vaksin palsu.
Sementara itu, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Deni Leboy Darmawan, mengakui, vaksin yang beredar di wilayahnya sudah sesuai dengan rencana pembelian obat (RPO). Apalagi, pembelian vaksin ini sudah terintegrasi dengan perusahaan pembuat vaksin PT Bio Farma Bandung.
"Sampai saat ini, vaksin yang beredar di Purwakarta sangat aman," ujarnya.
Selain untuk puskesmas dan para bidan, lanjut Deni, peredaran vaksin di rumah sakit dan klinik swasta juga harus mendapat pengawasan dari dinas. Serta, setiap membeli ada pelaporan ke instansinya. Sehingga, dipastikan vaksin tersebut asli dan terjamin keamanannya.