Rabu 29 Jun 2016 00:11 WIB

Peneliti: Partai di DPRD tak Ingin Jalur Independen Sukses

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Keinginan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk maju Pilgub DKI 2017, melalui jalur parpol, ternyata dapat diterima masyarakat. Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, hasil survei lembaganya menunjukkan, mayoritas publik menerima jika akhirnya Ahok memilih jalur partai untuk pencalonannya

"Sebesar 53,80 persen responden menyatakan bahwa mereka tetap mendukung pilihan Ahok jika memilih jalur partai dalam pencalonan. Dan hanya sebesar 32.30 persen yang menyatakan mereka tidak setuju jika Ahok maju melalui partai politik," jelas Adjie di Jakarta, Selasa (28/6).

Survei itu dilakukan pada tanggal 22-26 Juni 2016 di seluruh wilayah Jakarta. Survei tersebut menggunakan metode multistage random sampling, dengan respoden 440 orang, dan estimasi margin of error sebesar 4,8 persen. Adjie mengatakan, survei tersebut dibiayai oleh kas LSI.

Selain berpeluang maju lewat jalur independen, setelah terkumpulnya satu juta KTP yang dilakukan Teman Ahok, kandidat pejawat (incumbent) tersebut juga sudah memenuhi syarat maju melalui partai. "Gabungan jumlah kursi Partai Golkar, Nasdem, dan Hanura mencapai 24 kursi DPRD DKI. Ahok sebenanrnya hanya butuh minimal 22 kursi sebagai syarat pencalonan," jelasnya.

Adjie menyatakan, saat ini pilihan kembali kepada Ahok, apakah tetap lewat jalur perseorangan atau partai. Jika melanjutkan jalur independen dan terpilih, Ahok kembali mewarisi pemerintahan yang terbelah (divided government). "Yaitu pemerintahan eksekutif yang mendapatkan pelawanan mayoritas legislatif (DPRD)," ucapnya.

Dia melanjutkan, partai di DPRD DKI tak ingin membuat kepala daerah jalur independen sukses. "Alasannya  sederhana, partai yang membantu kepala daerah dari jalur independen sukses memerintah justru akan membuat politisi ramai-ramai menjadikan jalur independen dan meninggalkan partai politik," ucap Adjie.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement