REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono menilai konsistensi calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sedang diuji, antara memilih jalur perseorangan atau partai dalam Pilkada DKI 2017.
"Awalnya dia (Ahok) menggebu jalur perseorangan dan memberi syarat sejuta KTP, sekarang sejuta sudah terpenuhi dan ada tiga partai mendukung tanpa syarat. Dia mau pakai yang mana, itu uji konsistensi Ahok," kata Gembong, Selasa (28/6) malam.
Menurut dia, konsistensi Ahok sebagai pemimpin akan terbukti jika ia maju melalui jalur perseorangan, seperti komitmennya sejak awal.
"Kalau pakai perseorangan dia jempolan, kalau (lewat) partai pret lah itu," ujar Gembong.
Sebelumnya, Ahok mengisyaratkan keinginannya membuka peluang maju melalui jalur partai politik dalam Pilkada serentak 2017. Isyarat itu dilontarkan Ahok seiring deklarasi dukungan yang dilakukan Partai Golkar terhadapnya belum lama ini. Sebelum Golkar, Ahok pun sudah didukung Nasdem dan Hanura.
"Makanya nanti tiga partai pendukung dan saya akan ketemu Teman Ahok sebelum Lebaran. Gua tanya nih, bagaimana, kita masih mau pakai tiket sulit atau mau tiket yang mudah. Prinsipnya tiga partai ini sama mau dukung, mau ngusung," ujar Ahok, Jumat (24/6).
Dengan dukungan dari Nasdem, Hanura dan Golkar, maka Ahok dimungkinkan maju melalui jalur partai politik, sebab ketiga partai itu memiliki total kursi DPRD sebanyak 24. Persyaratan maju melalui jalur partai politik adalah mendapatkan dukungan sedikitnya 22 kursi DPRD DKI Jakarta.
Namun, sejauh ini Ahok masih meneguhkan keinginannya maju melalui jalur perseorangan dengan bantuan relawan Teman Ahok.