REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemkot Depok dan Polres Depok menggelar Operasi Ramadhaniyah 2016 secara bersama untuk menciptakan suasana aman dan nyaman bagi masyarakat yang hendak mudik dan merayakan Lebaran Idul Fitri.
"Operasi dilaksanakan 16 hari dari 30 Juni-15 juli 2016," kata Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna saat memimpin apel Gelar Pasukan Operasi Ramadaniya 2016 di lapangan Balai Kota Depok, Kamis (30/6).
Pradi sebagai inspektur upacara membacakan pesan Kapolri Badrodin Haiti menyatakan harapan agar
Operasi Ramadhaniyah 2016 yang telah dipersiapkan dengan matang, dapat dilaksanakan dengan baik dan sinergitas bersama seluruh stakeholder terkait agar situasi kamtibmas kondusif, dapat terwujud.
Diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi H-4 dan H+3 Lebaran. "Mudik dilaksanakan untuk berkumpul dan bersilaturahmi dengan sanak keluarga di kampung halaman," kata dia menerangkan.
Menurut Pradi, peningkatan aktivitas masyarakat tentunya mempunyai implikasi terhadap lonjakan arus pergerakan orang dan barang serta mobilitas transportasi dan transaksi perekonomian di seluruh tanah air. "Jumlah pemudik tahun ini yang menggunakan angkutan umum diperkirakan mencapai 17, 6 juta orang, yang menggunakan mobil pribadi diperkirakan sebanyak 2,4 juta kendaraan sedangkan sepeda motor 5,6 juta kendaraan," ujar Pradi.
Pradi mengungkapkan, Pemkot Depok bersama personil gabungan dari polres, TNI, linmas dan stakeholder lainnya akan menerjunkan lebih dari 3.000 petugas untuk melaksanakan Operasi Ramadhaniyah 2016 di Kota Depok.
"Fungsi-fungsinya nanti sesuai dengan tupoksi masing-masing. Pemkot Depok juga sudah antisipasi terutama petugas Pemadam Kebakaran (Damkar), harus siap siaga. Nanti akan ada nomor on call yang bisa disebar di media," kata dia.