Sabtu 02 Jul 2016 20:47 WIB

Hobi The Jakmania, Derita Persija

Rep: Ali Mansur/ Red: Fernan Rahadi
  Suporter Persija Jakarta (Jakmania) melempari petugas kepolisian saat pertandingan Persija melawan Sriwijaya FC pada ajang Torabika Soccer Championship di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (24/6).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Suporter Persija Jakarta (Jakmania) melempari petugas kepolisian saat pertandingan Persija melawan Sriwijaya FC pada ajang Torabika Soccer Championship di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah jatuh tertimpa tangga, hal itu yang dialami oleh Persija Jakarta terkait kasus suporter dengan Kepolisian. Selain dijatuhi hukuman lebih berat, mereka juga diwajibkan membayar denda senilai Rp 100 juta. Tidak hanya itu, Macan Kemayoran juga sudah dinyatakan kalah dengan skor 0-3 kala menjamu Sriwijaya FC pada Jumat (24/6) lalu. Kemudian The Jakmania diharuskan membayar Rp 50 juta akibat insiden kerusuhan tersebut.

Presiden Persija Jakarta, Ferry Paulus, mengatakan akibat kasus kerusuhan antara the Jakmania dengan pihak kepolisan tersebut Persija mengalami kerugian terbesar. Sebelumya Persija Jakarta sudah dua kali mendapatkan sanksi berupa denda materi akibat The Jakmania menyalahkan flare. Pertama mereka harus mengeluarkan kocek Rp 16 juta, kedua kalinya sebanyak Rp 30 juta karena pelanggaran yang dibuat the Jakmania.

Namun hukuman yang dijatuhkan PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) kepada Persija tak membuat Tthe Jakmania menghentikan hobinya membakar flare dan petasan di tengah pertandingan. Tentu saja hobi mereka membuat Persija menderita karena sanksi yang datang bertubi-tubi. "Saya harap ini menjadi pelajaran bagi the Jakmania dan juga Persija. Ini merupakan denda terbesar yang pernah dialami oleh Persija. Tentu sangat memberatkan bagi kami," keluh Ferry beberapa waktu lalu.

Untuk saat ini, hukuman yang dijalani Persija selain yang disebutkan di atas adalah mereka dilarang menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) selama enam laga. Kemudian The Jakmania juga diharamkan menggunakan atribut dan juga yel-yel the Jakmania selama Indonesia Soccer Championship (ISC) A berlangsung.

Selain terancam Komdis, Persija Jakarta dituntut mengganti semua kerugian akibat kerusuhan pada Jumat (24/6) lalu, bersama dengan PT GTS selaku penanggungjawab turnamen. Bahkan mereka mengaku telah mengganti ganti rugi kepada sebagian korban kerusuhan. Disebutnya, bahwa kerugian ini merupakan yang terbesar dari Persija. Selain itu Macan Kemayoran juga siap menerima sanksi dari Komdis dengan legowo.

Sementara itu, Panitia Pelaksana (Panpel) Persija, Bobby Kusumahadi mengaku pihaknya  berniat melakukan banding terkait denda tersebut. Sebab bagaimanapun juga disebutnya Persija bakal mengalami kerugian besar mengingat Persija sudah tidak lagi bermarkas di SUGBK selama sisa ISC A.  "Denda ini tentunya sangat memberatkan kami. Karena kami sudah keluar uang banyak untuk mengganti kerugian di GBK, belum lagi beberapa kendaraan yang rusak," kata Bobby.

Direktur Utama PT GTS, Joko Driyono. Mengaku dirinya tidak memiliki andil dalam mengambil keputusan Komdis soal sanksi Persija. Menurutnya, keputusan sanksi Persija murni merupakan hak Komdis. Namun disebutbya, Persija masih bisa mengajukan banding atas hukuman yang diterima the Jakmania, begitu pun sanksi terhadap panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persija. ”Kami persilakan Persija mengajukan banding kepada Komisi Banding terhadap keputusan yang dikeluarkan komdis,” tutur Joko.

Untuk mengantisipasi insiden serupa, PT GTS sendiri bakal mengambil alih pengamanan laga-laga besar ISC A.  Hal ini dilakukan agar kerusuhan suporter tidak terjadi lagi di sisa turnamen. Disamping itu, juga sebagai bentuk keseriusan PT GTS dalam memperbaiki kualitas turnamen yang diselenggarakannya. Namun tidak semua partai besar ISC A diambil alih.

Kepastian ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT GTS, Joko Driyono. Pertandingan yang akan diambil alih diantaranya Persija Jakarta versus Persib Bandung, Pusamania Borneo FC versus Persiba Balikpapan, Arema Cronus versus Persib, dan Persija versus Arema. "Kami bakal ambil alih pengamanan di pertandingan terpilih. Ini upaya keseriusan kami agar pertandingan bisa lebih baik lagi," kata pria yang diakrab Jokdri itu menambahkan.

Menurutnya, pengamanan pertandingan itu terkait dengan beberapa kericuhan yang terjadi di beberapa pertandingan. PT GTS tidak mau ada kejadian-kejadian kericuhan yang terjadi lagi pada pertandingan ke depan. Terakhir, terjadi pada saat laga antara Persija versus Sriwijaya FC Jumat (24/6) lalu. Akibat kerusuhan tersebut, selain memakan banyak korban juga merugikan klub.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 15 10 4 1 20 10 34
2 Persib Bandung Persib Bandung 14 9 5 0 25 15 32
3 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 15 7 5 3 22 13 26
4 Persija Persija 15 7 4 4 21 6 25
5 Bali United Bali United 14 7 3 4 21 8 24
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement