Selasa 05 Jul 2016 12:24 WIB

'Serangan Bom Sering Sasar Aparat Keamanan'

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Karta Raharja Ucu
Sepeda motor yang digunakan pelaku untuk meledakkan dirinya di Mapolresta Solo.
Foto: ist
Sepeda motor yang digunakan pelaku untuk meledakkan dirinya di Mapolresta Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ledakan bom terjadi pagi hari ini di Mapolresta Solo, Jawa Tengah. Pengamat terorisme Khairul Fahmi mengatakan, serangan bom yang dilakukan para teroris memang menyasar aparat keamanan.

"Sasarannya memang sering aparat, termasuk penembakan polisi di pasar di Solo," kata Khairul saat dihubungi, Selasa (5/7).

Khairul menilai, aparat keamanan perlu dibekali informasi yang cukup terkait situasi dan kondisi ancaman serangan. Sehingga mereka dapat memiliki cara untuk bertindak dan melakukan prosedur serta analisa cepat terhadap kemungkinan peristiwa yang akan dihadapi.

Menurut dia, Solo sendiri memang sering kali menjadi sasaran serangan pelaku terorisme. "Solo sudah beberapa kali pada bulan Ramadhan atau pasca-Ramadhan menjadi sasaran serangan," kata dia.

Khairul juga mengatakan serangan bom masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Namun, biasanya aksi serangan akan dilakukan beberapa waktu setelah aksi pertama dilancaran. Sebab, aparat keamanan akan semakin meningkatkan keamanan dan kewaspadaannya.

"Kita gak bisa pastikan. Tapi masih sangat mungkin ada," ucap Khairul.

Ia menilai, aparat terkait seperti Polri, BNPT, BIN dan TNI perlu mempelajari dan bertukar informasi terkait deteksi dini dan respon terhadap ancaman teror. Ia pun menyarankan agar dilakukan simulasi model serangan di sejumlah negara lainnya yang kemungkinan akan ditiru kelompok teror di Indonesia.

(Baca Juga: Bom Bunuh Diri Meledak di Depan Mapolresta Solo)

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement