REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat terorisme dari Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya menilai, aksi bom bunuh diri di Kota Madinah, Arab Saudi tidak berhubungan dengan serangan di Mapolresta Solo, Jawa Tengah. Namun, ia tidak menampik, kuat dugaan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap serangan tersebut.
"Tidak (berhubungan bom di Madinah dan Solo). Hanya begini, yang terjadi di Bangladesh, Irak, Jeddah, Qatif dan sekarang Madinah, semakin menjadi inspirasi bagi orang-orang yang berafiliasi pada ISIS di Indonesia untuk melakukan aksi yang sama," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (5/7).
Harist menilai, tujuan para simpatisan itu, untuk menunjukkan dan membuktikan loyalitasnya kepada ISIS. Hal itu, ia menyebut, sesuai dengan imbauan ISIS kepada pendukungnya, agar melakukan aksi dengan kemampuan dan cara apapun, baik secara kelompok atau seorang diri.
Ia mengingatkan, potensi ancaman di sejumlah negara yang dihuni simpatisan ISIS, masih sangat terbuka. "Selama di sana ada pendukung ISIS, ya ada peluang itu (aksi teror) terjadi. Seiring dengan imbauan pihak ISIS pada seluruh simpatisannya," ujarnya.
Baca juga: Identitas Pelaku Bom Solo Terungkap