Rabu 06 Jul 2016 05:10 WIB

Ulama Gorontalo Kecam Teror Bom di Madinah

madinah
Foto: taufik rachman
madinah

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Gorontalo mengecam aksi teror bom yang terjadi di Madinah, Arab Saudi pada Senin (4/7), dengan menilai ada upaya mengadu domba umat Islam.

"Apapun motifnya, yang namanya pengeboman, apalagi ditempat suci umat Islam, adalah sebuah tindakan terkutuk," kata Ketua MUI Gorontalo Abubakar Bachmid, Selasa.

Ia menambahkan, kita harus ketahui jangan sampai serangan bom bunuh diri di Madinah hanya untuk mengadu domba umat Islam, sebab di daerah lain di Arab Saudi juga ada pengeboman terhadap kelompok tertentu.

Hal ini kemudian akan menimbulkan perasaan tidak aman di Kota suci Madinah, padahal yang terjadi hanya ledakan kecil, namun media juga ikut berpengaruh dan membesar-besarkan kejadian.

"Dikhawatirkan bukan aksi Bom yang menjadi teror, tetapi pemberitaan yang berlebihanlah yang jadi teror terhadap umat Islam dunia," jelas Bachmid yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

untuk menimbulkan perasaan tidak aman kepada kota suci madinah, ini hanya ledakan kecil, tapi diberitakan cukup besar, tapi saya khawatir justru pemberitaan media ini yang dijadikan teror bukan perbuatan bom itu sendiri.

Informasi yang diterima dari sana, hanya terlihat kepulan asap kecil, itupun letaknya sangat jauh dari masjid Nabawi Madinah, tidak seperti apa yang diberitakan.

Sehingga dikhawatirkan upaya pemberitaan yang besar akan menimbulkan dampak psikologis juga terhadap umat Islam.

"Saya berharap kita tidak terpancing dengan upaya adu domba tersebut, Insya Allah kita menunggu hasil investigasi dari pemerintah Arab Saudi," ujarnya.

Pihaknya berharap umat Islam Indonesia atau dari penjuru dunia mana saja, baik yang akan menjalankan ibadah Umroh, atau calon jemaah Haji tidak akan terpengaruh dan tidak perlu takut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement