REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Gas elpiji ukuran 3 kg di Kabupaten Garut dijual dengan harga lebih dari Rp 30 ribu per tabung. Di Garut selatan harganya mencapai Rp 37 ribu pertabung setelah Lebaran.
"Gas melon di Desa Pancasura, Kecamatan Singajaya harganya mencapai Rp 37 ribu per tabung," kata Kepala Desa Pancasura, Saefuloh A Ridho kepada Republika.co.id, Ahad (10/7).
Saefuloh mengatakan, gas elpiji 3 kg tersebut selain mahal juga sangat sulit didapat. Banyak warga Pancasura yang kesulitan mencari gas elpiji. Bahkan, sejumlah warga ada yang mencari gas elpiji ke wilayah Taraju, Kabupaten Tasikmalaya.
Ia menjelaskan, warga pun terpaksa harus menempuh jarak sekitar 20 km untuk mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kg. Harga gas elpiji di wilayah Garut selatan memang terus bergejolak. Di pertengahan bulan puasa, harga gas elpiji di kisaran Rp 30 ribu sampai Rp 32 ribu per tabung.
"Masyarakat yang masih punya tungku beralih ke kayu bakar, yang nggak punya mencari gas ke tempat yang diperkirakan ada sekalipun jauh," ujarnya.
Di Garut utara, harga gas elpiji bersubsidi juga sempat tidak stabil. Harganya melambung tinggi hingga jatuh di kisaran Rp 30 ribu per tabung.
Warga Kampung Cianten (RT03/ RW04), Desa Cigawir, Kecamataan Selaawi, Kabupaten Garut, Rizma (25 tahun) mengatakan, keluarganya membeli gas elpiji dengan harga Rp 30 ribu per tabung beberapa hari setelah Lebaran. Sebelum Lebaran pun harga gas elpiji sudah mahal.
"Setiap Idul Fitri selalu naik harganya, tahun lalu satu tabung elpiji 3 kg Rp 25 ribu, sekarang naiknya jauh banget," kata Rizma.