REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana pembentukan ATM Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) saat ini masih dalam proses menentukan perusahaan service provider. Perusahaan service provider ini dilakukan untuk penyatuan ATM dan EDC Himbara.
Menurut Ketua Himbara, Asmawi Syam, dengan adanya perusahaan service provider ini, pembentukan ATM Himbara yang direncanakan sebanyak 10 ribu ATM akan menjadi lebih cepat.
"Ya itu (10 ribu) target yang sekarang itu, kita buat untuk ATM dan EDC. Kita bisa lebih banyak lagi sekarang progress service providernya dulu. Itu diutamakan. Kalau itu udah ada akan lebih cepet," ujar Asmawi di Jakarta, Senin (11/7).
Selain menentukan perusahaan service provider, Himbara juga sedang melakukan pemilihan lokasi yang tepat untuk diletakkan mesin ATM Himbara. Sebab, jika lokasi ATM milik masing-masing bank masih berdekatan, dinilai mubazir untuk meletakkan ATM baru.
"Kita lebih prefer relokasi dulu. Karena sekarang istilahnya redundant, semua bank BUMN dempet di satu tempat. Kita pindahin saja di satu titik ke tempat lain, supaya tidak perlu investasi lagi. Jadi nanti tinggal pilih aja siapa yang bertahan," jelas Asmawi.
Menurut Asmawi, untuk ATM Himbara ini tidak akan ada bank yang akan menjadi leader. Asmawi menegaskan nantinya semua akan dilakukan secara bersama-sama. Sementara untuk share ATM masing-masing bank, konsultan yang akan menentukan.