Selasa 12 Jul 2016 16:23 WIB

Pemberontak Suriah Serang Pemerintah Setelah Jalur Perbekalan Dipotong

Satu anggota pemberontak Suriah di Kota Aleppo
Foto: Reuters
Satu anggota pemberontak Suriah di Kota Aleppo

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Pemberontak menyerang sejumlah kedudukan pemerintah Suriah di pusat bersejarah Aleppo pada Senin (11/7). Serangan tersebut adalah balasan terhadap serangan yang memotong jalan menuju bagian kota yang dikuasai oposisi, kata lembaga pengawas dan pemberontak.

Penyerangan terhadap wilayah kekuasaan pemerintah dan pertempuran sengit jalanan terjadi beberapa hari setelah langkah maju pasukan pemerintah di jalan Castello. Pemberontak bergantung pada jalan itu untuk jalur perbekalan dan jalan menuju Aleppo. Pemotongannya membuat wilayah yang diduduki oposisi yang berpenduduk sekitar 250 ribu orang, terkepung.

Penduduk di kota itu, yang dihubungi, mengatakan harga sayuran segar, roti dan bahan bakar rata-rata naik dua kali lipat pada pekan sebelumnya dengan tidak ada lagi perbekalan masuk ke Aleppo, kota terbesar dan penghubung perdagangan Suriah sebelum perang.

Aleppo menjadi tempat pertempuran besar, yang saat ini berjalan pada tahun keenam. Pertempuran di kota itu meningkat setelah pertemuan perdamaian dukungan PBB dan gencatan senjata gagal pada awal tahun ini.

Militer Suriah mengatakan akan memperpanjang gencatan senjata di penjuru negara selama 72 jam lagi, media nasional melaporkan pada Senin. Pasukan Suriah dan pasukan Rusia, yang mendukung Presiden Suriah Bashar Al Assad, telah mengumumkan gencatan senjata sementara itu secara bertahap namun terus meningkatkan kampanye militernya di sejumlah lokasi pertempuran besar.

Direbutnya Aleppo akan menjadi hadiah strategis bagi pemerintah Assad, yang mengendalikan sejumlah pusat pemukiman besar di bagian barat Suriah terlepas dari sejumlah lokasi yang diduduki pihak pemberontak di Aleppo, dan di kota Idlib yang terletak jauh ke arah utara. Para pemberontak menduduki sejumlah wilayah lain di bagian barat Suriah.

Pasukan Kurdi menguasai wilayah luas di sepanjang perbatasan Turki, dan IS menguasai wilayah timur dekat perbatasan dengan Irak.

Pada Senin, lebih dari 300 proyektil diluncurkan pemberontak dan mengenai wilayah Aleppo barat, yang diduduki pemerintah, menewaskan lima orang dan melukai sejumlah orang lainnya. Televisi nasional mengatakan delapan orang tewas dan penembakan itu telah merobohkan sejumlah bangunan.

 

Baca: Warga Australia Bersalah Rekrut Militan Asing untuk ISIS

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement