Selasa 12 Jul 2016 20:44 WIB

Permintaan Daging Sapi Masih Melonjak di Gorontalo

Pedagang melayani pembeli daging sapi di sebuah pasar tradisional.  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Pedagang melayani pembeli daging sapi di sebuah pasar tradisional. (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Jelang perayaan Lebaran Ketupat yang akan dilaksanakan pada Rabu (13/7) besok, permintaan daging sapi melonjak di Kabupaten Gorontalo.

Pantauan Antara, selain pedagang daging sapi di pasar tradisional, pedagang sapi musiman mulai bermunculan di sejumlah ruas jalan untuk dapat melayani permintaan konsumen. Yanus Sidiki, seorang pedagang sapi mengatakan, jika hari biasa hanya melakukan pemotongan satu ekor sapi, namun hari ini 12 ekor sapi.

"Permintaan melonjak tinggi, dan ini terjadi sejak hari Senin (11/7), banyak masyarakat membeli daging sapi untuk dimasak saat Lebaran Ketupat," ungkap Yanus.

Dia menjelaskan, tingginya permintaan daging sapi hanya akan terjadi hingga hari ini saja. "Seperti tahun sebelumnya, banyak masyarakat yang membeli daging sapi hanya hingga hari ini, karena esok sudah merayakan Lebaran, selain itu, jumlah sapi yang dijual dagingnya pada tahun ini juga berkurang," katanya.

Pada perayaan Lebaran Ketupat tahun sebelumnya, Yanus mengaku menjual hingga 16 ekor sapi yang dijual dagingya, namun tahun ini paling banyak 12 ekor.

Sementara itu, Janu Dunal, warga setempat yang membeli daging sapi mengakatan, daging sapi merupakan salah satu bahan makanan yang selalu disajikan saat Lebaran Ketupat. "Daging sapi selalu dimasak menjadi sate maupun kuah bugis, setiap tahun pasti begini," ucap Janu.

Hal serupa dikatakan Masri, warga Desa Ombulo yang membeli daging sapi disalah satu pedagang di Desa Yosonegoro, menurutnya, walaupun harga daging sapi mengalami kenaikan, ia tetap membelinya. "Sudah jadi kebiasaan, tiap tahun saya dan keluarga memasak nasi bulu (lemang) dan sate daging sapi saat merayakan Lebaran Ketupat," kata Masri.

Dia mengatakan, harga daging sapi saat ini naik menjadi Rp 120 ribu per kg, setelah beberapa hari sebelumnya dijual Rp 110 ribu per kg.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement