REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN — Bupati Simalungun Jopinus Ramli (JR) Saragih berupaya keras untuk menata destinasi wisata Danau Toba yang dicanangkan menjadi Monaco of Asia itu. Sebelumnya, JR Saragih telah mencabut retribusi sehingga wisatawan bisa berlibur di Danau Toba secara gratis.
Guna mengoptimalkan penataan Danau Toba, JR Saragih memutuskan untuk berkantor di Parapat, gerbang Danau Toba Simalungun. Jumat (15/7)ini adalah hari keempat JR Saragih berkantor di Parapat. Setelah empat hari berkantor di Parapat, JR Saragih berhasil mengoperasikan kembali Terminal Parapat.
“Terminal Parapat sudah beroperasi kembali. Mari rawat dan jaga bersama kebersihannya. Akan dilakukan perbaikan-perbaikan termasuk pengaspalan. Di terminal ini juga akan dibangun ruangan tunggu bagi penumpang dan beberapa fasilitas pendukung. Mari kita bersinergi, jadikan Parapat sebagai idola dan kerinduan bagi masyarakat di luar daerah ini,” ujar JR Saragih dalam keterangannya, Jumat (15/7).
Menurut dia, terminal adalah pintu masuk wisatawan ke Danau Toba. Maka, kata dia, menatanya agar lebih bagus dan indah adalah keharusan. “Ke depan, pembenahan sarana-sarana pendukung lainnya juga akan dilakukan. Ini kita lakukan juga dalam rangka pengembangan kota wisata Parapat, dan selaras dengan program Danau Toba sebagai destinasi wisata dunia,” ungkapnya.
Selain menata terminal, JR juga melakukan penataan pembangunan kawasan pantai Sosor Pasir. Pantai ini dijadikan kawasan pantai bebas pariwisata. Seluruh aktifitas bongkar muat pakan ikan untuk Keramba Jaring Apung (KJA) dihentikan. Juga melakukan penataan kantong parkir dan taman dan pedagang kaki lima PKL. JR mempersipakan PKL menjadi pelayan yang baik bagi wisatawan. Sehingga, setiap wisatawan yang akan makan dan minum di terminal dan tepi pantai dapat terlayani dengan baik.
Tak hanya di Parapat, ikon Danau Toba Simalungun lainnya, Haranggaol Horison, juga jadi perhatian JR. Di tempat ini, JR melakukan penataan Keramba Jaring Apung (KJA) yang selama ini turut merusak kualitas air dan lingkungan.
"Masyarakat di Simalungun dan kawasan Danau Toba harus siap menjadi pelayan pariwisata yang baik. Untuk itulah saya dengan sengaja datang berkantor sementara di Parapat untuk bersama-sama dengan masyarakat melakukan tata kelola destinasi pariwisata dengan program dan aksi yang nyata," tutur dia.