Ahad 17 Jul 2016 17:43 WIB

Jaga Cinta Kepada Allah dan Persatuan Umat Islam

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Ustad Bachtiar Nasir menyampaikan ceramahnya pada acara Silaturahmi dan Tabliq Akbar bertema Sejuta Cinta untuk Indonesia di Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad (17/7). (Republika / Darmawan)
Foto: Republika/ Darmawan
Ustad Bachtiar Nasir menyampaikan ceramahnya pada acara Silaturahmi dan Tabliq Akbar bertema Sejuta Cinta untuk Indonesia di Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad (17/7). (Republika / Darmawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Ar Rahman Qur'an Learning (AQL) Islamic Center, Ustaz Bachtiar Nasir, menuturkan pentingnya rasa cinta untuk dimiliki oleh setiap manusia, terutama umat Muslim. Pasalnya, sekejap saja rasa cinta hilang dari diri seorang manusia, setanlah yang akan mengendalalikan sistem tubuh.

Namun, ia menegaskan kalau cinta yang sesungguhnya memang harus bermuara kepada yang sebenar-benarnya, yaitu kepada Allah SWT. Ia memberi contoh seorang ibu yang begitu mengagumi anaknya seperti apapun keadaannya, yang sebenarnya dikarenakan Allah SWT memberikan cinta kepadanya. Maka itu, Bachtiar Nasir menekankan 

"Semua orang seharusnya mencintai Allah SWT karena mencintai sesuatu adalah cabang dan inti dari cinta adalah kepada Allah SWT," kata Bachtiar Nasir.

Sementara, tausiyah juga diberikan salah satu penulis buku-buku Islami terkemuka di Indonesia, Ustaz Salim A Fillah, yang menjelaskan pentingnya cinta bagi manusia, terutama bagi seorang dai. Menurut Salim, dai bukanlah orang yang senantiasa mengeluhkan dan menyalahkan kaumnya, tapi justru yang membuat kaumnya tidak terbebani.

Ia juga menceritakan kisah-kisah penjajahan yang terjadi kepada penduduk asli Amerika dan Australia, yang akhirnya terusir atau menjadi bangsa asing di tanahnya sendiri. Karenanya, Salim menegaskan pentingnya umat Islam untuk bisa bersatu, seperti yang sudah dilakukan umat Islam dalam mengusir penjajahan di Indonesia di masa lalu.

"Kita ratusan tahun berjihad melawan penjajahan, kita bertahan karena persatuan umat Islam," ujar Ustaz Salim. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement