REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Dua pendaki asal Desa Kedawung Kabupaten Tegal, Jawa Tengah yang dilaporkan tersesat di Gunung Slamet belum ditemukan, kata Koordinator Badan "Search and Rescue" Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap Mulwahyono.
"Berdasarkan laporan yang kami terima, giat operasi SAR di Gunung Slamet hingga pukul 19.30 WIB belum bisa menemukan keberadaan dua pendaki yang dilaporkan tersesat," katanya di Cilacap, Ahad (17/7) malam. Oleh karena itu, kata dia, tim SAR gabungan yang terbagi atas empat tim pencari membuat "basecamp" di beberapa pos pendakian dan rencananya akan melanjutkan pencarian pada Senin (18/7) pagi.
Menurut dia, tim SAR gabungan yang berada membuat "basecamp" di atas akan melakukan penyapuan atau penyisiran hingga ke puncak Gunung Slamet. "Bilamana belum ada titik terang, akan dilakukan penyapuan ke bawah, ke arah kanan menuju Gua Selawe," ujarnya.
Dua pendaki asal Desa Kedawung, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Riza (16) dan Anwar (17) dilaporkan tersesat di Gunung Slamet. Peristiwa tersebut berawal dari keberangkatan rombongan pendaki yang hendak naik ke Gunung Slamet pada Kamis (14/7) pagi, sedangkan kedua korban menyusul pada siang harinya.
Oleh karena terjadi hujan deras, rombongan pendaki tersebut memutuskan untuk tidak jadi mendaki Gunung Slamet dan mereka pun turun. Sementara Riza dan Anwar yang menyusul rombongan tersebut, dilaporkan menginap di tengah perjalanan.
Akan tetapi pada hari Jumat (15/7), Riza dan Anwar tidak bisa dihubungi sehingga keluarga bersama warga Desa Kedawung memutuskan untuk mencari kedua korban dan hingga hari Sabtu (16/7) keberadaan mereka belum diketahui. Basarnas Pos SAR Cilacap yang menerima informasi tersebut pada hari Sabtu (16/7), pukul 23.00 WIB, langsung memberangkatkan satu regu Basarnas untuk bergabung dengan potensi SAR setempat guna mencari keberadaan kedua korban.