Senin 18 Jul 2016 09:50 WIB

Maroko Umumkan Ingin Kembali dalam Pelukan Uni Afrika

Rep: Puti Almas/ Red: Winda Destiana Putri
Bendera Maroko dengan latar belakang masjid.
Foto: Ikhwanweb
Bendera Maroko dengan latar belakang masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Pemerintah Maroko secara resmi mengumumkan bahwa negara itu ingin kembali bergabung dengan Uni Afrika (AU). Hal itu dilakukan setelah 32 tahun negara tersebut keluar dari organisasi tersebut.

Raja Maroko, Mohammed VI mengatakan negaranya ingin kembali bergabung dalam AU. Maroko keluar dari organisasi yang beranggotakan hampir seluruh negara di Afrika tersebut pada 1984. Hal itu setelah Sahara Barat diakui sebagai negara merdeka.

Selama ini, Sahara Barat dianggap Maroko sebagai salah satu provinsi yang ada di bagian selatan negara tersebut. Maroko yang meudian keluar dari organisasi juga sempat mengancam menarik mundur pasukan tentara dalam melaksanakan misi menjaga perdamaian global di beberapa wilayah Afrika dari PBB karena sengketa itu.

Namun, Pemerintah Maroko nampaknya sadar bahwa ketidakhadiran pihaknya sebagai anggota AU tidak akan membantu negara tersebut dalam melakukan diplomasi. Hal ini khususnya dalam berbagai persoalan Sahara Barat, serta yang menyangkut Afrika secara keseluruhan.

Maroko adalah satu-satunya negara di Afrika yang dalam 32 tahun terakhir tidak menjadi anggota AU. utusan dari negara itu dilaporkan akan dikirim untuk menemui para pemimpin AU dalam konferensi di Ibu Kota Rwanda, Kigali akhir pekan ini, dilansir laman BBC Senin (18/7).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement