REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkorzy mengkritik kinerja pemerintah di negara tersebut. Hal ini terkait dengan rangkaian insiden serangan teroris yang terjadi.
Menurut Sarkozy, pemerintah dinilai tidak bertindak dengan sigap dalam menjamin keamanan negara. Ia meminya agar setiap orang, khususnya warga negara asing yang datang ke Prancis untuk diselidiki secara lebih lanjut. Hal itu guna mengantisipasi apakah mereka terkait dengan kelompok radikal.
"Setiap warga negara asing yang terkait dengan kelompok radikal harus diusir dari Prancis," ujar Sarkozy dilansir BBC, Senin (18/7).
Selain itu, ia juga meminta agar orang-orang yang terlihat berpotensi terkait dengan kelompok radikal untuk ditandai. dengan demikian, jika terjadi serangan teroris, maka mereka dapat dicari dengan mudah.
Baru-baru ini, Prancis menghadapi serangan teroris yang berlangsung di Nice. Sebuah truk yang melaju kencang menabrak kerumunan orang saat merayakan Bastille Day. Setidaknya 80 tewas dalam peristiwa tersebut.
Sebelumnya, pada November lalu serangan bom terjadi di Paris. Prancis menyatakan keadaan darurat berlangsung di negara tersebut.