REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Arya Permana, bocah obesitas ekstrem asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mulai masuk sekolah di Sekolah Dasar Negeri Cipurwasari, Kampung Pasir Pining, Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Senin (18/7).
Bocah berusia 10 tahun yang memiliki berat badan 190 kilogram tersebut datang ke sekolah dengan diantar kedua orang tuanya, Ade Somantri (42) dan Rokayah (37).
Untuk datang ke sekolah, Arya berjalan kaki dengan dituntun kedua orang tuanya. Langkah Arya menuju sekolah beberapa kali terhenti karena merasa lelah. Jarak antara rumah Arya dengan sekolah itu sendiri diperkirakan sekitar 60-70 meter.
Bocah ini beberapa kali menghentikan langkahnya ke sekolah, selain karena merasa lelah, juga karena selalu sesak nafas jika terus berjalan.
"Kalau berjalan harus berhenti-berhenti terlebih dahulu, kasihan kelelahan kalau jalan," kata Ade Somantri, bapak Arya.
Hadirnya Arya ke sekolah untuk melanjutkan pendidikannya di Kelas IV SDN tersebut sempat menjadi tontonan masyarakat setempat. Sebab, proses berjalan Arya dari rumahnya ke sekolah tidak luput dari kamera jurnalis.
Berbeda dengan siswa lainnya, Arya datang ke sekolah tidak berseragam. Ia hanya mengenakan celana kolor warna merah dan kaos hijau tanpa lengan serta menggunakan sandal. Arya tidak mengenakan seragam, karena tidak ada seragam sekolah dasar yang cukup dikenakan.
Sementara itu, Arya semula dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sejak Senin (11/7), dan pulang ke rumahnya pada Sabtu (16/7). Bocah berusia 10 tahun yang memiliki berat badan di atas 100 kilogram itu memaksa pulang karena ingin sekolah pada hari pertama masuk di tahun ajaran baru 2016.