REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan pihaknya akan bekerjasama dengan kepolisian dalam menghadapi terorisme dan redikalisme. Sebelumnya, menurut Haedar, Muhammadiyah sudah melakukan sejumlah diskusi dengan kepolisian.
"Kita temukan banyak perspektif sehingga terorisme itu kita dekati secara menyeluruh, bagaimana kita mencegah terorisme yang berbasis pada radikalisme agama maupun pada radikalisme sosial," kata Haedar dalam acara Silaturahim Idul Fitri 1437/ 2016 PP Muhammadiyah, di Jakarta, Senin (18/7).
Haedar mengatakan kerjasama dengan kepolisian juga dilakukan dengan merumuskan strategi yang lebih komprehensif. Salah satu strategi yang harus dilakukan yaitu dengan memetakan kantong-kantong teroris dan radikal. Selama ini, menurut Haedar, kantong-kantong teroris dan radikal kerap digeneralisasi.
Haedar mengatakan bangsa Indonesia khususnya umat Islam harus menggali potensi yang dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa. Permasalahan krusial seperti terorisme dan narkoba yang selama ini membelit Indonesia jika terjadi terus menerus dapat melahirkan pesimisme.