REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Prakirawan BMKG Gorontalo, Fathuri mengatakan gempa berkekuatan 5,2 Skala Richter terjadi di daerah tersebut pukul 10.58 WIB, Rabu (20/7). Lokasi pusat gempa terletak pada 0,06 derajat Lintang Selatan dan 122,90 derajat Bujur Timur, atau 69 kilometer Barat Daya Gorontalo.
Kedalaman gempa 154 kilometer dan tidak berpotensi Tsunami. Sebelumnya BMKG Gorontalo menyatakan bahwa Gorontalo merupakan salah satu daerah yang paling rawan terjadi gempa bumi.
Gempa paling besar yang terjadi dalam selama September hingga Oktober, adalah yang terjadi pada 4 Oktober 2009 dengan kekuatan 5,3 SR. Dari hasil pengamatan, sebagian besar gempa tersebut pusatnya berada di sekitar perairan Teluk Tomini dan wilayah Barat Daya Gorontalo.
Ia menjelaskan, besarnya guncangan gempa yang terasa ditentukan oleh besarnya magnitude dan kedalaman pusat gempa yang terjadi. "Kadang kekuatan gempanya besar, tapi kedalamannya jauh biasanya guncangan tidak terasa, demikian juga sebaliknya," ujar Fathuri.
Menurut dia, lempeng yang paling berpengaruh di wilayah Gorontalo dan sekitarnya adalah lempeng Pasifik. Sementara lempeng Indoaustralia hanya memiliki pengaruh kecil terhadap seluruh gempa yang terjadi di daerah tersebut.