REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ijen Summer Jazz yang diorganisir oleh Jazz Gunung akan dihelat menjadi tiga rangkaian pagelaran. Pagelaran pertama akan diadakan pada 30 Juli 2016, pagelaran kedua pada 10 September 2016, dan pagelaran ketiga pada 22 Oktober 2016, yang seluruhnya bertempat di panggung terbuka Jiwa Jawa Resort Ijen, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.
Founder Jazz Gunung Indonesia, Sigit Pramono, menuturkan, pembagian tiga rangkaian pagelaran tersebut disebabkan karena tempat pertunjukan yang cukup kecil. Panggung terbuka Jiwa Jawa Resort Ijen hanya memiliki daya tampung 300 orang. Angka tersebut cukup jauh dibandingan dengan panggung terbuka Jazz Gunung Bromo yang mampu menampung 2.000 orang.
"Di Ijen sulit menemukan tanah datar. Jadi kami menggunakan format berbeda dengan di Bromo untuk menyiasati tempat yang kecil, yaitu acaranya dipecah menjadi tiga tanggal," ujar Sigit saat ditemui dalam acara konferensi pers Ijen Summer Jazz, di Jakarta Kamis (22/7).
Namun Sigit mengaku, keunggulan tempat kecil adalah dapat meningkatkan keintiman antara musisi jazz dan penonton. Para penonton akan sangat dekat dengan musisi yang tampil, bisa bercengkrama dan makan malam bersama.
Ketiga rangkaian pagelaran akan diisi oleh musisi-musisi jazz yang berbeda. Ijen Summer Jazz akan dibuka oleh Syaharani & Queen Fireworks (ESQI:EF) dan Nita Aartsen feat Ernest Castillo, Pablo Calzado (Kuba), dan Jean Sebastian Simoneviez (Perancis) pada 30 Juli 2016.
Sedangkan pada 10 September 2016 akan tampil Djaduk Ferianto dan Kua Etnika feat Trie Utami. Di hari terakhir, 22 Oktober 2016, penonton akan menikmati pertunjukan Balawan & Friends.
Tiket sudah bisa didapatkan mulai 16 Mei 2016 di situs www.jazzgunung.com atau dengan mengirim email ke [email protected] atau [email protected].
(Baca Juga: Menikmati Jazz di Kaki Gunung? Hadiri Ijen Summer Jazz)