Jumat 22 Jul 2016 11:14 WIB

Ingin Jadi Ustaz, Saudara Kembar Yuyun Masuk Pesantren

Rep: Christiyaningsih/ Red: Achmad Syalaby
Tagar #NyalaUntukYuyun yang sempat meramaikan Twitter terkait dengan seorang siswi SMP, Yuyun yang tewas karena diperkosa
Foto: Twitter
Tagar #NyalaUntukYuyun yang sempat meramaikan Twitter terkait dengan seorang siswi SMP, Yuyun yang tewas karena diperkosa

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Saudara kembar korban kekerasan seksual di Kabupaten Rejanglebong Bengkulu, Yuyun, pada Kamis (21/7) sore tiba di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Kota Malang, Jawa Timur. Kembaran Yuyun yang bernama Yayan datang bersama kedua orang tuanya, dua sahabat, dan tim pendamping dari Dinas Sosial Kabupaten Rejanglebong. 

Yayan bersama dua sahabatnya yaitu Restu Waluyo dan Husna Riqiyan akan tinggal dan menempuh pendidikan di Ponpes Bahrul Maghfiroh. "Yayan akan masuk ke kelas 6 SD sedangkan dua teman sepermainannya masuk ke SMP," kata Diana Ekawati yang merupakan salah satu anggota tim Dinsos Rejanglebong, Kamis (21/7).

Diana mengatakan kehadiran dua sahabat akan menambah semangat Yayan dalam menjalani pendidikan selama di Bahrul Maghfiroh. Tawaran mondok di ponpes berawal dari kunjungan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa ke rumah almarhumah Yuyun. Khofifah menawarkan pendidikan gratis kepada Yayan. 

Yana, sang ibu, pun menyetujui tawaran Khofifah karena ia berharap suatu saat buah hatinya bisa meraih cita-citanya  menjadi ustadz. "Yayan biar nyantri di sini sampai sukses, dia memang bercita-cita menjadi ustaz sedangkan almarhumah Yuyun bercita-cita jadi guru," kata Yana. Yana mengungkapkan selama di Bahrul Maghfiroh, ia akan rutin menjenguk buah hatinya setahun sekali. 

Salah satu pengasuh Ponpes Bahrul Magfiroh, Gufron Marzuki, menjelaskan nantinya Yayan akan ditempatkan di asrama ponpes yang berlokasi di Pasuruan. "Di Malang hanya terdapat lembaga sekolah tingkat SMP dan SMA," jelasnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement