REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga S Uno mempercayai bahwa bahwa peningkatan kemiskinan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta beberapa waktu lalu benar adanya. Ia pun mengatakan kemiskinan di Jakarta sudah sampai tahap lampu kuning menuju lampu merah.
"Ini sudah lampu kuning menuju lampu merah loh, kalau tidak ditanggapi segera bisa menjadi permasalahan yang nanti malah akan menghambat program yang sudah diluncurkan dengan baik oleh Pak Jokowi," ujar Sandiaga saat dihubungi, Jum'at (22/7).
Sandiaga mengaku sudah memprediksi kenaikan jumlah kemiskinan di Jakarta tersebut sekitar enam bulan lalu. Menurut dia, hal ini karena Pemprov DKI selalu mengutamakan kegiatan-kegiatan yang berkiatan dengan masyarakat kelas menengah ke atas, serta belum adanya program yang secara sistematis dapat mengurangi ketimpangan sosial. "Ini yang kami khawatirkan ini akan trus menjadi tren," ucapnya.
Sandiaga juga mengatakan sedikitnya lapangan kerja di DKI juga mempengaruhi meningkatnya jumlah kemiskinan tersebut.
"Harga bahan-bahan pokok juga terus meningkat, melambung tinggi di luar jangkauan kelas menengah ke bawah dan daya beli mereka makin menurun karena memang UMKM yang selama ini menjadi penopang itu belum diberdayakan oleh Pemprov DKI," kata dia.
Saat melakukan blusukan di daerah-daerah kumuh di Jakarta, Sandiaga melihat sendiri masih banyak warga miskin yang belum sejahtera, terutama di Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
"Saya melihat ada beberapa kantong-kantong di Jakarta Utara semakin mengkhawatirkan, saya melihat kemiskinan itu di daerah padat yang selama ini semakin terlihat. Di Jakarta Timur dan di Jakarta barat juga, ini PR besar buat kita semua," ujar Sandiaga.