REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, pendidikan anak bangsa harus merata di seluruh Indonesia. Mereka harus mendapatkan hak pendidikan seharusnya.
"Pendidikan harus bisa merata di seluruh lapisan masyarakat," ujar Nasir saat dialog pendidikan bersama civitas akademik Universitas Riau (Unri) di Gedung Rektorat Unri di Pekanbaru, Riau, Sabtu (23/7).
Untuk itu, kata dia, pemerintah mengupayakan sejumlah kebijakan seperti menyangkut sumber daya dari golongan bawah sampai atas. Pada aspek mahasiswa, setiap Perguruan Tinggi (PT) wajib menerima mahasiswa kurang mampu sebesar 20 persen.
Agar bisa tercapai, pemerintah selama ini telah menyiapkan beasiswa Bidikmisi, Afirmasi di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) dan sebagainya.
Berkenaan dengan Bidikmisi, Nasir tidak menampik pembagian besaran per kampus menurun pada belakangan ini. Hal ini akibat dari semakin bertambahnya jumlah perguruan tinggi negeri dari 123 hingga 134. "Karena pembagiannya makin banyak, jumlah alokasinya pun makin kecil," kata Mantan Rektor Terpilih Universitas Diponegoro (Undip).
Pada kesempatan itu, Nasir juga mengingat pihak kampus untuk bisa melihat pendidikan ke depan dengan melakukan reformasi. Menurut dia, terdapat dua komponen utama untuk bisa mencapai daya saing bangsa. Dua hal ini, yakni proses pembelajaran dalam akademik dan vokasi.
Baca juga, Orang Tua Garda Terdepan Pendidikan Anak.