Sabtu 23 Jul 2016 15:47 WIB

Banjir Cina Terus Meluas

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
Banjir di Hebei, Cina
Foto: Reuters
Banjir di Hebei, Cina

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJNG -- Banjir di Cina terus meluas hingga beberapa provinsi. Hingga saat ini, banjir telah menyapu sepanjang provinsi Hubei, Liaoning, Hebei dan Henan, Sabtu (23/7). Penduduk masih banyak yang terjebak karena banjir.

Level ketinggian air di Three Gorges telah mencapai 164 meter. Sungai Yangtze juga mulai kebanjiran. Rungai Huai untuk pertama kalinya tahun ini mencapai level tinggi yang berbahaya.

Pada Jumat, otoritas provinsi Henan juga mengeluarkan peringatan darurat level empat. Di sana, 35 orang tewas dan 77 orang hilang. Jumlah korban tewas karena banjir di Hubei meningkat jadi enam orang.

Di Cina bagian timur laut, cuaca buruk merundung provinsi Liaoning. Di sana, 30 orang tewas. Sebanyak 60 orang terjebak di provinsi Hubei. Sebanyak 20 tentara diterjunkan ke sana untuk melakukan upaya penyelamatan.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menarik penduduk yang terperangkap dengan tali. Dua tentara hampir saja kehilangan nyawanya karena terseret arus. Ketinggian air terus meningkat dan arus bah semakin cepat.

Dilansir dari Xinhua pada Sabtu, otoritas penanganan bencara Cina meluncurkan respons darurat di provinsi Shanxi. Kementerian urusan sipil dan Komisi Nasional Penanggulangan Bencana telah mengirim tim untuk membantu pekerjaan di provinsi utara.

Hujan deras terus turun sejak 18 Juli. Tak hanya merusak puluhan ribu rumah, 5.600 hektar ladang pertanian juga hancur. Otoritas mengatakan, selain mengirim tim, pasokan makanan juga disediakan untuk penduduk yang mengungsi.

Curah hujan di Cina yang sedang tinggi menyebabkan cuaca tidak menentu. Curah hujan rata-rata di wilayah Jingxing di barat mencapai 545,4 mm dalam 19 jam sejak 19 Juli. Jumlah ini melewati curah hujan selama setahun 2015 penuh di wilayah tersebut.

Otoritas lokal menyebut kerugian ekonomi mencapai 1,4 miliar yuan atau 210 juta dolar AS. Lebih dari 12 juta yuan tunai digelontorkan untuk memenuhi keperluan pengungsi.

Pada Jumat, People's Bank of China (PBOC) mendesak upaya efektif dan efisien untuk memastikan pendanaan bantuan bencana banjir. Dana tersebut bisa dialokasikan untuk bantuan selama bencana dan pembangunan kembali pascabencana.

PBOC menyeru bank-bank lokal untuk memastikan pengiriman dana dilakukan tepat waktu. Bank sentral juga akan menyuntikan bantuan tambahan pada China Development Bank dan Agricultural Development Bank of China.

Hal ini untuk mendukung pemberian utang bagi peningkatan jaringan urban, kelancaran proyek konservasi perairan dan membangun kemampuan mengurangi banjir. Data resmi menunjukan dua kebijakan bank telah mengalokasikan lebih dari 11,3 miliar dolar yuan untuk dana peminjaman darurat.

Dalam setengah tahun pertama 2016, banjir dan bencana alam lainnya telah menewaskan 267 orang. Bencana juga telah menyebabkan kerugian hingga 45,51 miliar yuan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement