Senin 25 Jul 2016 13:02 WIB

Rusun Johar Baru Terkendala Restu Warga

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Karta Raharja Ucu
Proyek rumah susun sederhana sewa/rusunawa (ilustrasi)
Proyek rumah susun sederhana sewa/rusunawa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengungkapkan rencana Pemprov DKI membangun rumah susun (rusun) di Johar Baru. Sayannya warga di Johar Baru belum merestui pembangunan rusun.

Mangara mengatakan Pemkot Jakpus sudah memetakan wilayah-wilayah yang terdapat pemukiman kumuh. Ia menyebut sejumlah wilayah itu adalah Johar Baru dan Tanah Abang.

"Pemetaan sudah, itu Johar Baru sudah dikumpulkan untuk buat rusun sesuai arahan gubernur, tapi mereka masih sulit terima," katanya di Balai Kota, Senin (25/7).

Ia merasa heran dengan penolakan warga atas pembangunan rusun itu. Sebab menurut dia warga akan memperoleh jumlah unit yang sesuai dengan luas tanahnya.

"Padahal Pak Gubernur akan terima unit seluas tanah dia. Misalnya kalau tanahnya seluas empat unit ya dapatnya empat unit. Johar Baru itu baru bisa ditata dengan baik kalau warganya mau nurut sama kita," ujarnya.

Selain itu, ia mengakui solusi lain pengentasan kampung kumuh dengan program kampung deret terkendala sertifikat lahan. Alhasil, pihak Pemprov masih menunda kelangsungan proyek yang digagas Joko Widodo itu.

"Kampung deret itu masalahnya suratnya sangat sulit," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement