REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pelatih kepala PSM Robert Rene Albert enggan berkomentar terhadap kemungkinan untuk mundur sebagai pelatih setelah menderita sejumlah kekalahan, termasuk saat menjamu Bhayangkara Surabaya United (BSU) di Stadion Mattoanging Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (25/7) malam.
Pelatih Robert Albert usai laga yang berakhir dengan skor 1-2 untuk kemenangan BSU itu menyatakan, dirinya mengakui telah menderita tiga kekalahan di kandang sendiri dan baru meraih satu kemenangan selama menangani tim Juku Eja di pertengahan putaran pertama Indonesia Soccer Champiosnhip (TSC) 2016.
"No Comment. Namun soal hasil, kami memang tidak menjadikan kemenangan sebagai fokus utama melainkan menguji kemampuan setiap pemain muda PSM," jelasnya.
Ia menjelaskan, jika saja dirinya fokus untuk memenangkan pertandingan di ISC 2016, maka tentunya tidak akan memutuskan memecat empat pemain asning sebelumnya yakni Lamine Diarrasouba (striker/Pantai Gading), Alex da Silva (gelandang/Brasil) dan Paulo Martins yang berposisi sebagai pemain bertahan asal Timor Leste serta Boman Irie Aime sebagai stopper dari Pantai Gading.
Namun karena alasan lebih fokus untuk mengembangkan dan memberikan kesemoatan yang lebih besar terhadap para pemain muda, maka dirinya mengambil keputusan berani dengan mendepak seluruh pemain impor PSM.
Selain itu, kata dia, ISC 2016 ini juga bukanlah liga resmi yang ada sistem promosi degradasi sehingga harus berjuang keras agar terhindar dari degradasi. "Saya sejak awal menyataka ISC ini bukanlah liga sehingga tidak begitu fokus dalam meraih kemenangan," katanya.
Dalam laga PSM menghadapi BSU tersebut, pelatih asal Belanda ini memang kembali menurunkan beberapa nama pemain muda seperti Ridwan, Muchlis Hadi, Maldini serta Muhammad Waksyiat. Khusus untuk Maldini dan Muchlis, meski masih muda namun sebenarnya sudah memiliki pengalaman baik di kompetisi lokal hingga level Asia.
"Kita telah tga kali kalah di kandang namun tanpa pemain asing. Semua orang menginginkan tim ini memang. Namun kami sendiri lebih fokus untuk pengembangan pemain muda. Lagi pula ini hanya turnamen, bukan liga," ujarnya.