REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) kembali menyampaikan dukungannya kepada Yusril Ihza Mahendra untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Komunitas yang diisi oleh sejumlah tokoh Muslim itu berpendapat, dukungan tersebut mereka berikan lantaran elektabilitas yang dimiliki Yusril sejauh ini cukup menjanjikan untuk menyaingi pejawat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Menurut hasil survei yang dilakukan sembilan lembaga, Yusril termasuk kandidat yang punya elektabiltas tinggi dan paling mendekati Ahok," ujar Ketua Dewan Syura MPJ, KH Didin Hafidhuddin, usai pertemuan dengan Yusril di Masjid Baitul Mughni, Kuningan Timur, Jakarta, Selasa (26/7).
Bulan lalu, MPJ telah merekomendasikan tujuh nama figur Muslim untuk diusung menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017. Ketujuh nama tersebut adalah Adhyaksa Dault (mantan menpora), Nurdin Abdullah (Bupati Bantaeng), Sandiaga S Uno, Sjafrie Sjamsoeddin (mantan wakil menteri pertahanan), Suyoto (Bupati Bojinegoro), Ustadz Yusuf Mansyur, dan Yusril sendiri.
Didin menuturkan, dukungan yang disampaikan MPJ kepada Yusril pada hari ini tak lantas mengeliminasi dukungan komunitas tersebut kepada enam tokoh lainnya. Namun demikian, kata dia, MPJ akan terus memantau perkembangan hasil-hasil survei yang muncul dalam beberapa waktu ke depan, sehingga nantinya tujuh kandidat yang direkomendasikan saat ini bisa dikerucutkan menjadi satu atau dua nama saja.
"Kami akan melihat, dari tujuh nama kandidat itu siapa yang paling tinggi hasil surveinya, itu nanti yang kami sodorkan ke parpol. Jadi, ke depannya, kami berharap bisa merekomendasikan satu nama untuk calon gubernur, dan satu nama lagi untuk calon wakil gubernur," kata Didin.
Dia menambahkan, posisi MPJ hanya sebatas mendukung dan merekomendasikan nama-nama calon yang dinilai layak pemimpin Jakarta di masa mendatang. "Sementara soal usung-mengusung itu nanti urusannya parpol," kata Didin.