Kamis 28 Jul 2016 20:43 WIB

Sinergi Tua-Muda Kekuatan Umat Islam

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Umat Islam
Umat Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para tokoh Islam di Indonesia tengah menggalang sinergi. Namun, itu dinilai akan berhasil jika diwujudkan lewat sinergi kaum tua dan muda.

Pendiri Lembaga Dakwah Kreatif iHaqi, Ustaz Erick Yusuf, mengatakan sinergi umat akan berarti apabila berkelanjutan dengan tindakan. Karenanya, dibutuhkan sinergi kuat antara kaum tuda dan muda, terutama oleh tokoh-tokoh Islam di Indonesia.

"Biar yang tua menyiapkan konsep, blue print, kita yang muda bergerak," kata Ustaz Erick kepada Republika, Rabu (27/7).

Ia menerangkan, pembagian tugas itu dimaksudkan agar mengisi setiap elemen yang ada, yaitu perencanaan dan tindakan. Dengan begitu, tujuan-tujuan mulai dibangkitkannya sinergi umat Islam di Indonesia akan lebih cepat terwujud.

Ustaz Erick menilai, sinergi itulah yang sebenarnya dibutuhkan Indonesia untuk memulai perubahan menuju masa depan. Sehingga, tokoh-tokoh Islam  tua dan muda di Indonesia memiliki langkah yang padu, walau dengan tugas dan penerapan yang berbeda.

Terkait itu, Ustaz Erick sendiri telah menggagas Youth Spirit Movement, yang menjadi salah satu contoh konkrit dari sinergi tersebut. Ia menjelaskan, gerakan itu bertujuan memeberikan semangat kepada kaum muda untuk lebih bisa berkarya bagi bangsa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement