REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Layar yang menunjukkan jadwal penerbangan di dua bandara terbesar Vietnam terkena serangan hacker. Secara tiba-tiba, layar menampilkan pesan yang mengkritik klaim negara itu atas wilayah di Laut Cina Selatan.
Baru-baru ini, mahkamah arbitrase internasional di Den Haag, Belanda menolak klaim teritorial Cina yang tumpang tindih dengan beberapa negara di antaranya Philipina dan Vietnam. Karena itu, diduga pelaku hacker pun berasal dari Cina.
Selain layar bandara, situs Vietnam Airlines juga sempat diretas oleh hacker. Karena itu, staf di bandara harus melayani penumpang yang melakukan check-in secara manual akibat komputer yang tidak dapat digunakan sementara waktu.
Insiden ini terjadi menyusul peristiwa seorang perempuan Cina yang sedang bepergian ke Vietnam beberapa hari lalu. Saat mendarat di bandara Tan Son Nhat, Ho Chi Minh, perempuan bernama Zhong itu mendapat penghinaan dari petugas imigrasi.
Penghinaan itu muncul dalam bentuk tulisan mengumpat dalam bahasa Inggris di paspor yang ia serahkan kepada petugas. Zhong yang kembali ke Cina mengajukan permohonan paspor baru.
Namun, Zhong menyampaikan kekecewaannya melalui media lokal di negara asalnya. Kasus ini membuat konsulat Cina di Ho Chi Minh meminta Pemerintah Vietnam menjatuhkan sanksi kepada petugas imigrasi yang menulis kata makian tersebut.