REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Ledakan diduga dari bom peluru pelontar terjadi di Desa Meutulang, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, pada Sabtu (30/7) sehingga menyebabkkan dua orang luka-luka.
Kapolres Aceh Barat AKBP Teguh Priyambodo Nugroho melalui Kapolsek Kaway XVI Iptu Ismail mengatakan dalam peristiwa ini dua orang korban merupakan anak-anak terluka terkena serpihan bom jenis LGM (peluru pelontar). "Bom itu sejenis LGM, kemungkinan sisa konflik yang ditemukan anak-anak dalam sungai, kemungkinan mereka melempar benda itu ke batu lalu meledak dengan jarak sekitar empat meter, itu terlihat dari kondisi luka korban,"katanya.
Bocah tersebut yakni Samsuar (12) dan Fahrul Alam (16), keduanya mengalami luka-luka di bagian wajah dan kaki. Beruntung saat kejadian banyak saksi mata yang segera memberi pertolongan dan melarikan korban ke rumah saki pada pukul 15.10 WIB.
Kedua bocah yang masih duduk di bangku sekolah Kelas II MTsN itu menemukan bom LGM dalam sungai saat sedang mandi sambil mencari ikan di sungai. Melihat benda dalam air itu salah satu dari anak ini mengambil dan mengangkatnya ke darat karena penasaran dengan bentuk dan warnanya mereka mencoba memukul-mukul dengan batu dan terakhir dilempar dengan keras ke sebuah batu besar sehingga meledak.
"Saat kejadian saya berjarak sekitar 400 meter dari TKP, kemudian begitu terdengar suara ledakan kami ke sungai dan melihat dua orang anak itu sudah jatuh, kondisinya macam terkena serpihan," kata Riko salah seorang mahasiswa UTU yang sedang mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) di desa setempat.
Menurut keterangan pihak medis RSU Cut Nyak Dhien Meulaboh bahwa korban masih tersadar saat diberi perawatan di ruang Unit Gawat Darurat (UGD).