REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Tiga nelayan dengan kapal jenis compreng asal Cilacap yang sempat dinyatakan hilang, ditemukan terombang-ambing di laut wilayah perairan Purworejo, Sabtu (30/7) pagi. Ketiga ABK yang terdiri dari Marijan, Maidi dan Farid, ditemukan selamat meski dalam kondisi lemas.
Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap, Mulwahyono menyebutkan, pihaknya mendapat laporan adanya kehilangan ketiga ABK tersebut sejak lima hari sebelum ditemukan. ''Sejak itu kita berupaya melakukan pencarian dengan menyebarkan informasi pada nelayan lain. Kita tidak bisa terjun langsung melakukan pencarian, karena lokasi mereka mencari ikan tidak kita ketahui,'' jelasnya, Ahad (31/7).
Namun akhirnya, ABK tersebut bisa ditemukan oleh nelayan lain yang kebetulan sedang melintas di wilayah perairan Purworejo. ''Para nelayan tersebut, saat ini sudah kembali ke rumahnya masing-masing,'' jelasnya.
Menurut Mulwahyono, para nelayan yang sempat hilang tersebut ditemukan oleh awak kapal tongkang baturara Oktianus 202. Saat itu, kapal tongkang tersebut sedang melakukan pelayaran menuju Cilacap dengan mengangkut batubara.
Namun sekitar pukul 06.30 saat berada di perairan Purworejo, awak kapal tongkang tersebut melihat awak kapal compreng King Fish yang melambaikan tangan dan memanggil manggil minta tolong. Melihat hal itu, Nahkoda Kapal TB Oktianus, Beni, membelokkan arah kapal dan mendekati kapal nelayan.
''Saat itu, awak kapal tongkang melihat kondisi nelayan sudah sangat lemah. Awak kapal tongkang segera melakukan pertolongan dengan menaikkan ketiganya di kapal tongkang dan memberikan bantuan makanan serta obat-obatan,'' jelasnya.
Ketika diperiksa, diketahui bahwa kapal King Fish sudah dalam kondisinya bocor. Kebocoran kapal terjadi karena sebelumnya sempat dihantam badai kemudian menabrak karang. Hal ini yang menyebabkan para nelayan sempat terombang-ambing di laut hingga beberapa hari.
Meski mengalami kebocoran, para nelayan tersebut berupaya menambal dengan menguras air yang terus menerus masuk lambung kapal. Karena itu, saat ditemukan kapal tongkal, kondisi kapal King Fish masih bisa mengapung. ''Oleh nahkoda kapal tongkang, kapal King Fish tersebut kemudian ditarik ke Cilacap,'' jelasnya.
Selain informasi mengenai tiga nelayan yang selamat, Basarnas Pos SAR Cilacap bersama tim SAR lain telah mengevakuasi jenazah korban tenggelam di Sungai Cijalu, Desa Mulyadi, Kabupaten Cilacap, Ahad (31/7). Korban yang dievakuasi bernama Irfan Supriatmoko (19), warga Dusun Mulyasari RT 01 RW 02, Desa Mulyadadi, Kecamatan Majenang, Cilacap.
''Jenazah korban ditemukan Ahad pagi setelah dilakukan penyelaman selama 30 menit di Sungai Cijalu yang memiliki kedalaman 4 meter,'' kata Mulwahyono.
Menurut, peristiwa tenggelamnya korban terjadi saat korban bersama kakeknya, Pujiono (60) dan adiknya, Dimas Nurfauzan (13), mandi di Sungai Cijalu Sabtu (30/7) petang. Namun ternyata korban tidak bisa berenang, sehingga saat mencapai tempat yang dalam korban menjadi tenggelam.