REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Tim Kantor Search and Rescue (SAR) Lampung masih melakukan pencarian terhadap Kapal Motor (KM) EMJ 7 yang hilang kontak di Perairan Barat Provinsi Lampung pada 11 Agustus 2021. Nasib 20 awak lapal ikan itu belum diketahui hingga kini.
Kepala Kantor SAR Lampung Jumaril mengatakan, pihaknya menerima laporan kehilangan lima hari setelah kejadian pada Selasa (16/8). Informasi itu kemudian diteruskan ke Basarnas.
Menurut dia, tim berupaya membantu melakukan pencarian KM EMJ 7 di perairan barat Provinsi Lampung. Kantor SAR Lampung menurunkan KN SAR Basudewa untuk melacak keberadaan KM EMJ 7 yang diketahui memiliki awak kapal 20 orang. “Faktor cuaca menjadi kendala,” katanya dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (19/8).
Saat ini, kondisi cuaca di Perairan Barat Provinsi Lampung atau Samudra Hindia terjadi gelombang laut yang berkisar empat sampai enam meter. Kondisi gelombang yang tinggi menyebabkan tim SAR Lampung mengalami kesulitan menemukan kapal motor tersebut.
Tim SAR Lampung dan Basarnas juga berkoordinasi dengan VTS Panjang untuk menyebarluaskan informasi keberadaan kapal motor tersebut melalui e-broadcast kepada kapal-kapal yang melintas di perairan barat tersebut. Basarnas memperkirakan KM EMJ 7 mengalami pergeseran arah kapal terbawa arus kuat dari perairan Pulau Sumatra menuju Samudera Hindia.
Keterangan yang diperoleh Republika.co.id, Kamis (19/8), KM EMJ 7 yang membawa awak 20 orang berangkat dari TPI Lempasing, Kabupaten Pesawaran, Lampung pada Rabu (11/8) pukul 8.30 WIB. Kapal berencana menangkap ikan di Pulau Enggano, bersama KM lainnya KM Mayo Jaya. Demgam tujuan sama, KM Mayo Jaya sudah tiba di Pulau Enggano, sedangkan KM EMJ 7 hilang kontak.
Pihak KM Mayo Jaya juga telah menurunkan awaknya untuk mencari KM EMJ 7 di Perairan Barat Sumatra, namun tidak mendapatkan hasil. Selang beberapa hari pihaknya melaporkan kejadian tersebut ke Basarnas dan Kantor SAR Lampung pada Selasa (16/8).