Senin 01 Aug 2016 16:09 WIB

Mengais Rejeki di Ajang MTQ

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Agung Sasongko
Kafilah menjalani lomba kaligrafi dan dekorasi yang merupakan rangkaian MTQ Nasional ke XXVI di Gedung Graha Bhakti Praja Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (1/8).(Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Kafilah menjalani lomba kaligrafi dan dekorasi yang merupakan rangkaian MTQ Nasional ke XXVI di Gedung Graha Bhakti Praja Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (1/8).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK --Momentum Musbaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-16 Nusa Tenggara Barat dimanfaatkan para pedagang meraup rezeki. Beragam pernak-pernik dijual dengan harapan mendulang untung.

Saprial (38), Warga Kelurahan Batuampar, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, ini mengaku menyiapkan dagangan secara khusus untuk menyemarakkan dan mencari rejeki dari penyelenggaraan MTQ. "Jauh-jauh kemari, khusus kejar MTQ dengan biaya sendiri," katanya kepada republika.co.id, Senin (1/8).

Barang-barang yang dijualnya antara lain gantungan kunci dan pulpen khas MTQ yang dibandrol dengan harga berkisar mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 25 ribu. Mengenai lokasi penjualan, ia mengaku berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Untuk pagi hingga siang, ia memilih berdiam di Graha Bakti Praja yang menjadi salah satu lokasi perlombaan.

"Kalau di stand (Islamic Centre), siang sepi, nanti sore hingga malam baru kesana," ungkapnya.

Sejauh ini, bicara penjualan, pria Betawi-Jawa ini mengaku masih relatif sepi. Menurutnya, para kafilah dan tamu yang hadir masih fokus pada perlombaan. Ia berharap, jelang penutupan MTQ yang direncanakan pada Sabtu (6/8) penjualan akan meningkat.

Saprial tidak sendiri, tepat di sebelah lapaknya, ada Fian Prana (28) yang menjajakan kaos khas MTQ. Berbeda dengan Saprial yang datang seorang diri, Fian mengaku datang bersama-sama rekan-rekannya dari Bandung, Jawa Barat, khusus untuk acara MTQ.

"Kurang lebih bawa 600 kaos dari Bandung sengaja untuk event MTQ," ujarnya yang telah berada di Lombok dua hari sebelum pembukaan MTQ.

Ia dan sejumlah rekannya berbagi tugas dalam menjajakan kaos MTQ. Selain dia yang menggelar lapak di Graha Bakti Praja, rekan-rekana yang lain mengambil tempat di sejumlah lokasi perlombaan dan yang paling utama di Islamic Centre NTB. Soal harga, setiap helai kaos dijual seharga Rp 50 ribu untuk lengan pendek, dan Rp 60 ribu untuk lengan panjang.

"Peminatnya, Alhamdulillah sedikit-sedikit ada saja," tutup pria asal Cicaheum, Bandung tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement