Rabu 03 Aug 2016 22:44 WIB

Testimoni Freddy Budiman Dikhawatirkan Rusak Citra Positif TNI

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Esthi Maharani
Ibu dari terpidana mati kasus penyalahgunaan narkoba berkewarganegaraan Indonesia, Freddy Budiman, Nursiah (kiri) berdoa di depan pusara di Tempat Pemakaman Umum Mbah Ratu, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/7).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Ibu dari terpidana mati kasus penyalahgunaan narkoba berkewarganegaraan Indonesia, Freddy Budiman, Nursiah (kiri) berdoa di depan pusara di Tempat Pemakaman Umum Mbah Ratu, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Mayjen TNI, Tatang Sulaiman, menyatakan TNI menindak tegas anggota yang terlibat peredaran narkoba. Ia pun khawatir testimoni terpidana mati Freddy Budiman kepada koordinator Kontras, Haris Azhar bisa merusak kepercayaan publik pada TNI.

''Jangan sampai TNI sudah bersusah payah membangun opini positif dan kepercayaan publik tersebut dirusak oleh isu atau rumor seperti testimoni, maka ini harus dipertanggungjawabkan,'' tutur Tatang.

Tatang menambahkan kasus testimoni Freddy Budiman sudah sebaiknya menjadi pelajaran. Jangan sampai dugaan keterlibatan aparat itu muncul ketika yang bersangkutan tak bisa dimintai keterangan.

Ia mencontohkan saat TNI menggerebek Perumahan Tanah Kusir, Jakarta karena diduga ada keterlibatan TNI dalam transaksi narkoba. Kala itu, seorang Komandan Kodim yang berpangkat Kolonel ditangkap.

''Itu semuanya kan berawal dari adanya laporan dan informasi. Tapi informasi itu harus jelas identitasnya, tempat, orang, dan waktunya. Kalau testimoni muncul apabila orangnya sudah meninggal nanti susah untuk melakukan pembuktian,'' katanya,

Sebelumnya, testimoni Freddy menyebutkan pernah mendapat perlindungan dari perwira tinggi TNI bintang dua ketika membawa narkoba.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement