Sabtu 06 Aug 2016 13:14 WIB

Benny Mamoto Ungkap Keterlibatan Oknum Aparat dalam Peredaran Narkoba

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
Deputi Pemberantasan BNN Benny Mamoto (kanan).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Deputi Pemberantasan BNN Benny Mamoto (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Benny Mamoto mengungkapkan, keterlibatan aparat dalam peredaran narkoba sudah berlangsung sejak lama. Beberapa dari mereka ada yang bertindak sebagai beking bandar narkoba, pengedar ataupun pemakai narkoba.

"Tentunya sampai saat ini pun masih ada aparat yang terlibat peredaran narkoba," kata Benny dalam acara diskusi bertema 'Hitam-Putih Pemberantasan Narkoba' di Cikini, Jakarta, Sabtu (6/8).

Benny memaparkan pengalamannya saat masih menjabat yang terus berusaha membersihkan pejabat negara yang terlibat peredaran narkoba. Seorang petinggi TNI contohnya, pernah ditangkap BNN karena menyelundupkan narkoba ke koperasi milik TNI.

Berawal dari laporan adanya kontainer dari China yang diduga berisi narkoba. Setelah ditelusuri, ternyata kontainer tersebut akan dibawa ke koperasi TNI di kawasan Kalibata.

Peran Sersan Mayor TNI Supriyadi itu dalam penyelundupan tersebyt terungkap di berita acara. Supriyadi pun dipecat dari TNI.Selain Supriyadi, masih banyak lagi pejabat negara yang ditangkap BNN karena terlibat peredaran narkoba.

"Kita tahu sampai mantan ketua MK, Hakim, Pilot, TNI tiga angkatan bahkan sampai kolonel, Polri juga ada. Di BNN juga ada dokter dan PNS yang dipecat karena terlibat," terang Benny.

Baca juga, Bupati Termuda Jadi Tersangka Narkoba.

Sebelumnya,  Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar dilaporkan ke polisi setelah tulisannya yang memuat pengakuan terpidana mati Freddy Budiman yang menceritakan keterlibatan aparat negara dalam bisnis narkoba beredar di media sosial.

Freddy Budiman sendiri telah dieksekusi mati di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jumat (29/7) dini hari bersama Seck Osmani (Senegal), Humprey Eijeke (Nigeria) dan Michael Titus (Nigeria).

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement