Senin 08 Aug 2016 17:16 WIB

Pengusaha Minta Insentif Menarik untuk Pembibitan Sapi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Peternakan sapi (ilustrasi)
Foto: Antara
Peternakan sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging and Feedlot Indonesia (Apfindo) Joni Liano mengatakan, upaya pemerintah untuk mendorong feedloter membuka pembibitan sapi dinilai tidak realistis. Sebab, pola bisnis penggemukan sapi berbeda dengan pembibitan sapi yang membutuhkan modal lebih besar dan cashflow panjang.

"Bisnis kami penggemukan jangan disamakan dengan pembibitan, kami tidak expert di bidang itu. Harusnya pemerintah realistis saja jangan memberikan tekanan-tekanan yang menganggu," ujar Joni kepada Republika.co.id, Senin (8/8).

Joni menjelaskan, bisnis pembibitan tidak bisa hanya dibebankan pada feedloter saja tetapi harus dibuka lebar untuk sektor swasta dalam hal ini investor asing maupun investor dalam negeri. Apabila pemerintah ingin mendorong pengembangan pembibitan sapi, maka harus memberikan insentif yang memadai sebab investasinya jangka panjang. Apalagi, perbankan tidak memberikan kredit untuk usaha pembibitan.

Program kredit perbankan untuk pembibitan sapi ini diharapkan dapat memberikan bunga bank yang lebih rendah yakni di bawah lima persen, sehingga swasta tertarik untuk berinvestasi. Selain itu, pemerintah juga harus menjamin ketersediaan lahan dan pembangunan infrastruktur yang memadai, serta didukung oleh kebijakan fiskal yang memadai.

Joni mengatakan, mendorong industri peternakan sapi potong di Indonesia harus dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah dan swasta. Prosesnya juga harus dilakukan secara bertahap, dan pemerintah tidak bisa memaksakan sektor swasta yang tidak punya kemampuan untuk berinvestasi di bidang pembibitan.

"Membangun industri peternakan sapi potong nggak bisa sekotak-sekotak. Pemerintah memang punya kuasa, tapi nggak bisa meminta begitu saja," kata Joni.

Terkait izin impor sapi bakalan, Apfindo sedang meminta rekomendasi kepada Kementerian Pertanian untuk izin impor kuartal III 2016. Diharapkan, pada akhir Agustus 2016 izin impor tersebut sudah keluar untuk memenuhi kebutuhan pada September-Desember 2016. Joni berharap, pemerintah tidak lambat dalam mengeluarkan izin impor sehingga harga daging sapi tak bergejolak.

Baca juga: Pemerintah Dorong Feedloter Buka Peternakan Sapi

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement