REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menyangkut ke giatan di masjid ini pun beragam, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Irsyad Satya, Ahmad Hairuddin Murtani mengatakan, cukup marak. Dia menyebutkan mulai dari kegiatan majelis taklim, sam pai pada pengkajian dan pengem bangan keilmuan. Mas jid ini memiliki pusat kajian ilmu Islam yang menghasilkan ba nyak karya pustaka di bidang keislaman.
Di antara buku-buku yang sudah dibuat, yakni buku tentang doa-doa harian, buku rujuk an amalan ibadah, buku tentang mimbar khutbah Jumat yang berisi soal materi-materi khut bah Jumat, dan buku mengenai konsultasi keislaman.
"Jadi, kita ingin masjid ini menjadi pusat keislaman yang menjadi rujukan ilmu agama untuk semua masyarakat di Kabupaten Bandung Barat. Kita juga mengembangkan karya-kar ya ilmiah dan buku-buku khut bah Jumat. Kita publish dan edarkan ke masyarakat," ujar dia. Karena itu, jajaran staf di DKM masjid ini pun minimal sudah mengenyam pendidikan sarjana. Ini agar mendukung kegiatan keilmiahan di masjid tersebut.
Masjid tersebut pun memiliki jaringan ke beberapa elemen masyarakat, mulai dari pemerin tah daerah, Majelis Ulama Kabu paten Bandung Barat, Kemen terian Agama Bandung Barat, beberapa ormas Islam di Ban dung Barat, dan forum silatura him guru negeri Bandung Barat.
Kegiatan pengajian dan lain nya pun banyak dilakukan di masjid ini. Jadwalnya pun ter golong amat padat. Tiap hari, dari pagi sampai malam, ada pe ngajian ataupun kegiatan lain nya. Sedikitnya, terdapat 15 ma jelis taklim di Kota Baru Pa rahyangan, dan dari total itu ada tujuh majelis taklim yang rutin menggelar pengajian di masjid ini.
Ahmad berharap, masjid ter sebut dapat menebar keman faatan bagi masyarakat muslim di sekitarnya, khususnya warga Kota Baru Parahyangan. Keber adaan masjid ini sebagai pemer satu seluruh elemen muslim yang tetap berpegang teguh pada Al quran dan As-sunnah. "Alhamdulilah warga Kota Baru bisa memanfaatkan dan memakmurkan masjid ini. Siapa saja silakan asal ada koordinasi dengan kita," kata dia.