REPUBLIKA.CO.ID, SAINTPETERBURG--Rusia dan Turki sepakat menormalkan kembali hubungan kedua negara. Kedua negara sepakat memperbaiki hubungan mereka karena penembakan pesawat Rusia di perbatasan Turki-Suriah pada November 2015 lalu.
Kesepakatan ini ditandai dengan kedatangan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Saint Petersburg pada Selasa (8/8). Kedatangan Erdogan menjadi pertemuan pertamanya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pertamakalinya sejak hubungan kedua negara merenggang.
Cavit Caglar seorang investor tekstil dianggap sebagai penghubung kedua negara. Ia memiliki hubungan baik dengan pemimpin Dagestan Ramazan Abdulatipov yang memiliki hubungan baik dengan penasehat kebijakan Rusia Yuri Ushakov.
Ibrahim Kalin juru bicara Erdogan ditunjuk untuk menghubungi Yuri Ushakov pada April lalu. Sejak Erdogan memutuskan untuk memperbaiki hubungannya dengan Rusia.
Nazarbayev yang memiliki hubungan baik dengan Erdogan dan Putin pun memberitahu Rusia pada 22 Juni lalu Turki menyatakan permintaan maaf atas penembakan pesawat Rusia. Kabarnya dalam surat tersebut Turki menggunakan kata Rusia izvinite yang artinya kami mohon maaf.