REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak runtuhnya Uni Soviet, Masjid Tverskaya kembali aktif mengisi ruang ruang keagamaan dalam komunitas Muslim di Kota Tvers. Pada 1998, Fanis Bilyalov ditunjuk sebagai imam baru masjid ini untuk pertama kalinya setelah era Soviet.
Fanis yang lulusan perguruan tinggi ulama Islam di Moskow ini menjadi imam sekaligus khatib di Masjid Tverskaya hingga 2003. Pada tahun itu, masjid ini kembali menunjuk imam baru sebagai pengganti, yakni RM Musin.
Sejak itulah penunjukan Imam Masjid Tverskaya seolah menjadi pemersatu dan daya tarik tersendiri bagi komunitas Muslim di Kota Tver. Setiap pengangkatan imam masjid selalu menghadirkan mufti setempat dan pimpinan terkemuka Islam di Moskow dan beberapa distrik di sekitar Tver Oblast.
(Baca: Pesona Masjid Tverskaya)
Bahkan, pada 27 Oktober 2006, ketika masyarakat Muslim di Kota Tver memperingati 100 tahun Masjid Tverskaya menjadi masjid besar di kota ini, mereka mampu menghadirkan Gubernur Tvers Oblast Dmitry Zelenin. Kehadiran pemimpin utama, gubernur Tvers Oblast, ini juga memberikan angin segar bagi perkembangan masjid ini.
Pemerintah Rusia akhirnya menyetujui untuk memberikan dana pemugaran atas tanggung jawab pemerintah menutup dan menelantarkan masjid ini selama lebih dari 50 tahun.
Proyek restorasi dan pemugaran pun dilakukan pada 2008 dengan menggunakan dana dari pemerintah sejumlah 4 juta rubel. Jumlah tersebut telah semakin memperindah bentuk Masjid Tverskaya seperti saat ini.
Di antara restorasi yang dilakukan adalah pemasangan kembali simbol identitas dan tampilan asli masjid yang sempat dihapuskan pada era Soviet. Pemulihan ini selesai dikerjakan pada 2012.
Selanjutnya pada 2013 restorasi dilanjutkan dengan mengembalikan fungsi bangunan di sebelah masjid atau dikenal dengan gedung Tatarstan, sebagai bagian dari menghidupkan kembali aktivitas kegiatan umat Islam minoritas Tatars di Kota Tvers setelah selama lebih dari 50 tahun mati suri.