Jumat 12 Aug 2016 11:52 WIB

Status Gunung Awu di Sangihe Waspada

Gunung Awu
Foto: Wikipedia
Gunung Awu

REPUBLIKA.CO.ID, SANGIHE -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) kabupaten kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara Reintje Tamboto mengatakan Gunung Awu yang berada di kepulauan Sangihe saat ini berstatus waspada level 2.

"Saat ini status gunung Awu masih waspada level 2," kata Reintje Tamboto di Tahuna, Jumat (12/8).

Dengan status level 2, kata dia, masyarakat dilarang mendekati puncak gunung Awu. "Masyarakat dilarang berada di dekat puncak gunung karena sangat berbahaya bagi keselamatan," kata dia.

Pihaknya, kata dia, sudah mengeluarkan instruksi agar masyarakat tidak beraktivitas didalam wilayah 3 km. "Kegiatan apapun tidak diperbolehkan di dalam area 3 km dari puncak gunung," kata dia.

Namun demikian, kata dia, masyarakat diminta untuk tetap tenang karena pemerintah daerah tetap memberikan informasi perkembangan gunung. "Kami mengharapkan masyarakat waspada dan tenang, sebab pemerintah daerah tetap memberikan informasi perkembangan gunung Awu," kata dia.

Mengantisipasi perkembangan gunung Awu, pihak BPBD sudah memasang rambu-rambu untuk jalur evakuasi. Sementara transportasi angkutan serta lokasi pengungsian sudah disiapkan di kota Tahuna dan sekitarnya.

"Jalur evakuasi serta angkutan dan lokasi pengungsian sudah disiapkan apabila terjadi letusan gunung Awu," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement