REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Pemerintah Suriah mengempur wilayah kekuasaan Kurdi di kota Hasakah pada hari kedua, Jumat (19/8). Sebanyak 22 orang telah meninggal dan ribuan orang terpaksa mengungsi ke tempat lebih aman.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan, sembilan dari 22 korban sipil adalah anak-anak. Ribuan penduduk lainnya, sebagian besar perempuan dan anak-anak diungsikan ke kota terpisah pada Jumat.
"Siapa pun yang bisa memegang senjata ikut bertempur melawan rezim dan gangnya," kata Juru bicara pasukan Kurdi YPG, Redur Xelil pada Reuters. Menurutnya, puluhan orang sudah tewas dalam serangan udara.
Xelil menjelaskan posisi mereka saat ini hanya bertahan, namun akan berubah sementara rezim tetap seperti sekarang.
Juru bicara Pentagno, Kapten Jeff Davis mengatakan pesawat koalisi AS telah tiba di Hasakah. Mereka melihat Su-24s milik Suriah meninggalkan wilayah. Davis mengatakan pesawat Suriah tidak merespon upaya komunikasi pasukan darat.
"Kami akan memastikan keselamatan mereka dan meminta rezim tidak melakukan sesuatu yang membawa risiko," kata Davis. Wilayah Hasakah terbagi antara zona milik Kurdi dan pemerintah.
Baca juga, Aleppo Memerah Darah, Selamatkan Rakyat Suriah.
Ini menjadi konfrontasi paling keras pemerintah Suriah selama perang dengan banyak pihak ini. Sebelumnya konfrontasi keras terjadi di Damaskus. Pemerintah Suriah didukung oleh Rusia dan Iran.